Jayapura – Shockbreaker atau peredam kejut pada sepeda motor memiliki fungsi yang penting, untuk meredam goncangan dan getar berlebih saat berkendara.
Oleh karena itu menjadi penting untuk memastikan kondisi shockbreaker berfungsi dengan baik.
Manager Service dan Sparepart Astra Motor Papua, Harry Pranata menjelaskan jika terjadi kerusakan pada shockbreaker bisa berbuntut panjang.
Kerusakan bisa menyebabkan hingga paling parah pada tulang ekor pengendara atau penumpang mengalami patah atau fraktur.
Selain itu, shockbreaker yang hampir mati atau rusak membuat ayunan suspensi terasa melambat.
“Shockbreaker yang rusak juga membuat sepeda motor tidak nyaman untuk digunakan,” ujar Harry di Jayapura, Jumat (15/9/2023).
Harry menjelaskan ada sejumlah tanda-tanda jika shockbreaker mengalami kerusakan. Hal pertama peredam kejut telah mengalami kerusakan yakni terlihat pada oli shockbreaker yang bocor.
Dengan kebocoran pada oli inilah yang dapat mengotori komponen itu menjadi kotor. Apabila hal tersebut tak segera diperbaiki, laju pada motor akan menjadi tidak stabil / tidak normal seperti biasanya dan kotoran akan menjadi menempel pada cairan pelumas itu.
Hal kedua yang menjadi gejala atau tanda-tanda shockbreaker telah mengalami kerusakan yakni terlihat ban belakang yang bergoyang tak stabil / tidak normal sewaktu menghantam sebuah lubang di jalan. Hal ketiga yang menjadi gejala shockbreaker mengalami kerusakan yaitu terdengarnya suara menghentak dari suspensi.
Hal keempat yang menjadi gejala dan tanda-tanda shockbreaker motor rusak yakni bisa dilihat dari suspensi yang tidak akan memantul dengan normal, bisa jadi lebih banyak maupun lebih sedikit.
“Apabila berbagai gejala demikian telah terjadi segera bawa motor itu ke bengkel resmi AHASS untuk menangani semua masalah itu,” ujar Harry.