Jayapura – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ramela yang terletak di Wilayah Koya Barat, Distrik Muaratami, Kota Jayapura tetap melakukan berbagai strategi dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di Muara Tami. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem digitalisasi.
“Kami menggunakan rekam medis elektronik, pelayanan digital, dan pengumpulan data secara digital. Ini membuat kami lebih efisien dan mengarah ke sistem paperless, meskipun ada beberapa dokumen seperti BPJS yang masih harus menggunakan kertas,”jelas Direktur RSUD Ramela, Dr. Melva Desintha Natalia Sirait M.Kes, kepada sejumlah awak media di Jayapura, pada Jumat siang, 14 Februari 2025.
Namun, guna mendukung pelayanan yang optimal, lanjut Dr. Melva Sirait, maka saat ini RSUD Ramela sedang melakukan proses menuju penetapan rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif dan menerapkan strategi bisnis yang lebih fleksibel.
“Ini adalah langkah berani untuk rumah sakit tipe D agar bisa bersaing di tengah sulitnya perekonomian saat ini,”tandas Dr. Melva.
Tidak hanya itu, ungkap Dr. Melva, RSUD Ramela ini juga berencana mengembangkan fasilitas dan layanan baru untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan pengunjung, seperti fasilitas umum dan kantin.
“Jadi Ramela ini bukan saja hanya tempat bagi orang sakit saja, tapi bagaimana pasien dan pengunjung itunbisa merasa nyaman,”imbuhnya.
Untuk tu kata Dr. Melva Sirait, pihaknya telah menggandeng Kementerian Kesehatan untuk pengembangan fasilitas kesehatan.
Hal itu dibuktikan, jika saat ini RSUD Ramela telah mendapatkan satu unit NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit), dan ICU untuk bayi baru lahir serta balita dari Kemenkes.
“Jadi, ini adalah langkah besar bagi kami,”tandas Dr. Melva.
Menurutnya, dengan berbagai program strategi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Muara Tami, sehingga pihaknya membuka peluang kerja sama dengan berbagai stakeholder melalui Kerja Sama Operasional (KSO).
Bahkan ungkapnya, jika saat ini ada beberapa tawaran kerja sama, termasuk layanan cuci darah dan pengadaan gas medik. “Dengan memproduksi gas medik sendiri, maka kami bisa menghemat sekitar 170-200 juta rupiah per tahun,” jelas Dr. Melva.
Menurutnya, dengan terobasan yang dilakukan, RSUD Ramela menunjukan untuk meningkatkan kelas rumah sakit dari Tipe D menjadi Rumah Sakit Tipe C.
Terkait fasilitas, Dirut RSUD Ramela itu akui, jika RSUD Ramela sudah memiliki Fasilitas radiologi seperti Rontgen dan USG serta fasilitas penunjang lainnya. “Jadi, hampir semua sudah tersedia sesuai klasifikasi RS tipe C,”bebernya.
Hanya saja, kata Dr. Melva, di Ramela masih kekurangan tempat tidur rawat inap, MRI atau CT scan.
“Ya, tahun ini, kami akan mengajukan proposal ke Kemenkes untuk mendapatkan bantuan peningkatan kelas rumah sakit,”ungkapnya.
Meski berbagai strategi dan upaya yang dilakukan namun dr. Melva pun berharap, RSUD Ramela ini dapat terus menjadi rumah sehat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Muaratami.
“Kami sadar betul bahwa perekonomian Indonesia, khususnya di Papua, sedang sulit. Namun, kami akan terus berupaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,”tandas Dr. Melva Sirait. (Tiara).
https://dinkominfo.purworejokab.go.id/img/