MERAUKE,ARAFURA,- Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Merauke, drh.Cahyono, MH mengemukakan bahwa penting untuk menjalin tali silaturahmi dengan rekan-rekan media yang ada di Kabupaten Merauke karena jajarannya dalam melaksanakan tugas tidak bisa hanya berdiri sendiri khususnya yang terkait dengan pencegahan penyakit yang masuk di Papua.
Jadi membutuhkan peran dan bantuan dari para wartawan untuk mengabarkan apa yang telah dilakukan karantina terutama langkah pencegahan penyakit bagi hewan dan tumbuhan masuk ke Pulau Papua serta untuk menjamin bahwa pangan yang masuk benar-benar aman,sehat dan halal.
“Prinsip kita bagaimana membangun jejaring, misalnya yang tengah menonjol saat ini mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dimana karantina sudah melakukan langkah-langkah pencegahan. Mungkin ada yang belum terekspose sehingga rekan-rekan media dapat menginformasikan dan ikut mengedukasi masyarakat, pengusaha maupun petani. Kita tidak ingin PMK sampai masuk ke sini namun jika terlanjur maka kita harus tahu langkah apa yang harus dilakukan terhadap instansi terkait maupun para petani sehingga penyebaran itu tidak masiv,”jelasnya dalam acara coffee morning dengan wartawan di Resto Naga, Senin (5/9).
Ia menjelaskan, virus PMK dapat menyebar melalui udara, oleh sebab itu harus dilakukan upaya-upaya untuk meminimalisir. Tugas utama jajarannya memang harus stand by di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran seperti di bandara, pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Namun karantina juga bersinergi dengan instansi terkait lainnya untuk tempat pemasukan yang tidak ditetapkan sehingga turut dilakukan patroli dan pengawasan. Terkait dengan barang yang sudah terlanjur masuk, monitoring dan pemantauan tetap dilakukan.
“Jadi dapat diketahui, evaluasi dan tindakan karantina yang sudah kita lakukan sudah tepat atau belum, apakah masih ada penyakit hewan dan tumbuhan yang masih terbawa atau tidak. Kita senantiasa mendukung perkembangan pertanian dan peternakan di Papua Selatan dan kita juga berupaya mencari potensi yang menonjol sehingga dapat dibantu dalam hal ekspor,”ungkapnya.
Pihaknya masih mempelajari komoditi yang potensial di daerah ini, begitu pula terkait perijinan, pengusaha, akses transportasi, logistik hingga soal market. “Kalau bisa kita fasilitasi maka akan kita bantu,”terang Cahyono.**