Giri Wijayantoro saat mengikuti tahapan bakal calon wakil bupati di Kantor DPD Partai PDI Perjuangan Provinsi Papua, Kotaraja Luar, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/5/2024).
Sentani – Setelah beberapa waktu lalu mendaftarkan diri di DPC PDIP Kabupaten Jayapura, kini Mantan Wakil Bupati Jayapura periode 2017-2022, Giri Wijayantoro mengikuti tahapan di tingkat DPD PDIP Papua, Jumat (17/5/2024) siang.
Giri Wijayantoro tiba bersama tim pemenangannya di Kantor DPD PDIP Papua sekitar pukul 13.00 WIT. Setelah tiba, pria yang akrab disapa mas Giri ini langsung mengisi buku tamu dan mengikuti wawancara dan beberapa tahapan lainnya.
Dalam tahapan tersebut, Giri Wijayantoro ditanya seputar persiapan dan juga hal lainnya yang diajukan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua.
“Pertama yang ditanyakan tentang kesiapan saya termasuk visi misi dan bagaimana caranya memenangkan Pilkada Kabupaten Jayapura 2024 dan saya nyatakan siap untuk meraih kemenangan di Pilkada Kabupaten Jayapura,” ungkap Giri Wijayantoro usai test wawancara.
Akan tetapi saat ini, kata Giri yang paling penting, apa yang diraih oleh PDI Perjuangan di Kabupaten Jayapura sebelum penetapan kursi dari MK turun.
“Namun sementara menunggu proses penjaringan kita juga harus tetap jalan dengan penghitungan sementara masih dua kursi. Tetapi jika besok bisa lebih dari dua kursi, ya syukur,” ucapnya.
Menurut Giri, jika hanya memiliki dua atau tiga kursi maka tentunya tidak bisa mengusung sendiri sehingga harus berkoalisi.
“Oleh sebab itu, saya selaku kader dari PKB membawa tiga kursi. Jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan, maka kami tinggal menambah satu kursi lagi. Mudah-mudahan, kesulitannya tidak terlalu besar. Karena untuk berkoalisi itu ada sedikit kemudahan dari saya yang membawa tiga kursi,” jelas Giri.
“Itupun jika itu terjadi ya. Tapi yang paling penting itu sama-sama menjaga marwah daripada PDI Perjuangan. Supaya tidak bertentangan dengan yang lain dan betul-betul partai apa saja yang boleh berkoalisi dengan PDI Perjuangan,”.
“Jadi menjaga marwah daripada partai itu sendiri. Oleh sebab itu, mohon maaf juga saya tidak bisa mendaftar ke semua partai. Karena ada beberapa partai yang memang tidak bisa berkoalisi,” tambahnya.
Terkait alasannya baru mengikuti tahapan di PDI Perjuangan pada Jumat 17 Mei 2024, kata Giri, itu ia lakukan untuk mencari kepastian, baik di PKB itu sendiri maupun partai-partai yang lain.
“Jika memang sudah punya surat tugas, maka saya akan nyatakan bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Akan tetapi, kalau dua kursi ini diberikan kepada saya dan saya tidak bisa atau sanggup berkoalisi dengan (partai) yang lain, maka PDI Perjuangan menjadi tergantung,” katanya.
“Karena saya ingin PDI Perjuangan juga dapat menentukan nasib masyarakat Kabupaten Jayapura lima tahun kedepan. Jangan sampai tergantung gara-gara koalisi (partai) tidak memenuhi kuota kursi yang mencapai 20 persen itu,” sambungnya.
Setelah mengikuti tahapan di DPD PDIP, Ia mengaku optimis bisa mendapat rekomendasi dari partai besutan Megawati Seokarno Putri tersebut.
“Tentunya sangat optimis, tetapi saat ini hampir semua partai itu menunggu putusan dari MK. Nah, kita bisa sama-sama berhitung kursi lebih daripada 20 persen agar kalau sampai terjadi putusan MK yang tidak sesuai itu, jangan sampai berkurang banyak kursi tersebut,” akunya.
“Namun yang paling penting, ketika ada surat tugas (PKB) maka saya bisa buktikan dengan surat itu untuk bisa mengajak partai-partai yang lain berkoalisi dengan PKB,” tegas Giri.