Pasific Pos.com
Headline

Ikuti Diklat Kepamongprajaan, Jhon Wicklif: Kepala Distrik Harus Dapat Memberikan Manfaat Bagi Masyarakat

Suasana pembukaan Diklat Kepamongprajaan bagi seluruh kepala distrik diwilayah pemerintahan Kabupaten Jayapura.

 

 

Sentani – Pelaksana tugas (Plt) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura, Jhon Wicklif Tegai berharap setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepamongprajaan, seluruh kepala distrik harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Jadi setelah mengikuti Diklat ini, saya berharap kehadiran kepala distrik harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” tegas Wicklif Tegai usai pembukaan Diklat Kepamongprajaan di Horex Hotel Sentani, Kabupaten Jayapura Papua, belum lama ini.

Sebelumnya, untuk meningkatkan peran kepala Distrik, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura, menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepamongprajaan bagi seluruh kepala distrik diwilayah Pemerintahan Kabupaten Jayapura.

Diklat tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana tugas (Plt) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura, Jhon Wicklif Tegai.

Adapun, peserta yang mengikuti diklat terdiri dari 19 distrik. Diklat yang difasilitasi oleh BPSDM Kementrian Dalam Negeri dibawakan dalam 11 materi yang mencakup kurikulum BPSDM terdiri dari peningkatan dan pemberdayaan distrik.

Dikatakan, sesuai dengan aturan pemerintah pusat yang baru kepala distrik harus mampu melaksanakan tugas kepamongprajaan dengan baik.

“Filosofi pamongpraja, diartikan sebagai budaya makan bersama dalam satu wadah. Filosofi itu dikaitkan dengan budaya Sentani makan papeda di gerabah. Yang mana membangkitkan semangat kebersamaan sehingga bermanfaat terhadap masyarakat di wilayah pemerintahannya,” katanya.

Selain itu, dirinya juga menekankan agar kepala distrik mampu mengelola anggaran yang masuk di anggaran belanja distrik baik, dana otonomi khusus (Otsus), APBD, bahkan dana DAK.

Khusus untuk dana otsus, kata Wiqlif, kedepan perlu ada satu aturan yang disusun atau dibuat untuk mengawal dana otsus di distrik. Karena pada tahun ini, dana itu dikelola dan cenderung digunakan untuk belanja modal tetapi melibatkan pihak ketiga.

“Ini tidak boleh, dana otsus yang turun ke distrik harus diberikan langsung kepada masyarakat berupa hibah maupun padat karya tunai,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BKPSDM Kabupaten Jayapura, Awi Pranowo mengatakan diklat yang berlangsung selama lima hari itu untuk meningkatkan kompentensi kepala distrik sebagai mitra kepanjangan tangan dari bupati dalam melaksanakan tugas pokoknya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kepala distrik harus menguasai kompetensi teknis yaitu pelaksanaan pembangunan, sehingga seperti pengelolaan dana Otsus juga bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Artikel Terkait

Debat Pamungkas, Pasangan MARI-YO Tampil Memukau Dengan Penutup Lagu Koes Plus ‘Kolam Susu’

Jems

Kadin Provinsi Papua Tegaskan Komitmen Menegakkan AD/ART Sebagai Landasan Pelaksanaan Organisasi

Jems

Ketua LMA ajak Masyarakat Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Pilkada

Jems

Promosikan Produk Pangan Lokal, Mari-Yo Bagikan Sagu Kemasan dan Abon Ikan Setiap Kampanye

Jems

JOAN Tutup Debat Pertama dengan Closing Statement yang Memukau dan Bijaksana

Jems

Jelang Pilkada, Masyarakat Diharapkan Ikut Berperan Menjaga Kamtibmas

Jems

Karena Hal ini, Cagub BTM Dilaporkan ke Bawaslu dan Polda Papua

Jems

Silaturahmi ke Ketua LMA, Pasangan Mari-Yo Disambut Para Ondoafi se-Port Numbay

Jems

Sejumlah Pemuda Demo Damai Saat Debat Publik Kedua Cagub-Cawagub Papua, ini Permintaannya

Jems

Leave a Comment