MEDAN – Jawa Tengah (Jateng) berhadapan dengan Papua pada laga lanjutan fase grup cabang olahraga (cabor) Hockey Indoor Putri yang berlangsung di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (4/9/2024). Papua menang telak enam gol tanpa balas.
Walau demikian, Kapten Jateng, Desi Ratnawardhani, mengatakan mereka terlambat panas. Terlambat ‘Cun’. Jika tidak, terbuka peluang untuk melesakkan gol lebih banyak lagi.
“Kami sedikit agak lambat ‘cun’ (panas, red). Makanya gol-gol kami banyak yang baru tercipta di kuartar tiga dan empat. Kalau lebih cepat mungkin lebih banyak lagi golnya,” kata Desi usai pertandingan.
Pemain asal Kendal yang sudah berkali-kali memperkuat Tim Nasional (Timnas) hockey Indonesia ini menyebut satu di antara penyebab lambat ‘cun’ lantaran mereka terlalu berhati-hati. Papua, menurutnya memiliki materi pemain yang baik, yang memang patut untuk diwaspadai.
“Jadi di awal-awal pertandingan itu kawan-kawan banyak yang salah antisipasi gerakan lawan. Seharusnya bergerak ke kiri malah ke kanan. Ada juga beberapa unforce error lainnya. Untungnya tidak berlarut. Di kuarter kedua kita membaik dan makin menemukan ritme di kuarter tiga dan empat,” ucap dara yang pernah menyumbangkan sejumlah medali untuk Indonesia dari kejuaraan-kejuaraan hoki internasional. Ia menjadi bagian dari tim nasional yang meraih perunggu di SEA Games Kamboja dan perak Kejuaraan Asia 2022.
Pernyataan senada dikemukakan Pelatih Kepala Jateng, Irwan Hermawan. Menurutnya, pemain yang terlambat panas, dan terlalu “tegang”, membuat mereka kehilangan kontrol atas pertandingan. Passing-passing yang dilepaskan juga banyak yang tidak akurat.
“Memasuki kuarter ketiga dan empat, saya lakukan evaluasi dan menginstruksi kepada para pemain untuk memanfaatkan setiap peluang yang diperoleh,” katanya.
Pelatih Papua, Yance, tidak berkomentar banyak. Ia mengakui keunggulan Jateng dan menyebut pemain-pemainnya telah berupaya maksimal.
“Target kami di PON ini memang bukan medali. Kami bawa sebagian besar atlet muda yang sama sekali belum punya pengalaman bertanding di level nasional. Ada yang bahkan masih siswi SMP. Di PON ini kami mau memberikan pengalaman bertanding untuk mematangkan mereka,” ujarnya.(PB PON XXI SUMUT/Susilo)