Menurut mantan Kadin Kabupaten Jayapura ini, belum tentu juga atlit yang datang ke Papua mau tinggal di rumah warga.
“Karena isu Covid 19 ini sangat luas, sehingga dampaknya akan membuat para atlit kemungkinan besar takut tinggal di rumah warga dan begitu juga sebaliknya warga juga takut menerima para atlit maupun tamu yang datang. Karena isu ini membuat suasana saat ini tidak begitu nyaman,”nilai Hengky.
Selain itu watak masyrakat Papua saat ini tidak bisa menerima orang pendatang dikarenakan ada beberapa persoalan yang terjadi beberapa waktu lalu atau tahun lalu tentang rasisme, penembakan, dan lain sebagainya.
“Nah, jika di tambah lagi dengan bahayanya virus Corona, tentu hal itu akan membuat masyarakat Papua belum bisa menerima orang pendatang secara baik untuk menginap di rumah mereka,”katanya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak Panitia Sub PB ON untuk melihat baik situasi dan perkembangan saat ini. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan bersama di kemudian harinya.
“Jadi hal ini tidak semudah yang kita bayangkan karena kalau kita bicara saja itu gampang. Tetapi realisasinya ini tidak segampang yang itu,”papar Hengky.
Dia berharap panitia Sub PB PON bisa mengambil langkah lain selain mengunakan rumah warga. Dikarenakan hal ini belum begitu wajar untuk dilakukan, karena belakangan ini banyak sekali persoalan atau masalah yang di hadapi masyarakat Papua.
“Yang mana sampai saat ini orang Papua dan teman-teman pendatang masih saling iri. Sehingga saya harap hal ini di pikirkan baik lagi,” pinta Hengky.