YAPSI – Petani buah merah di Kampung Nawa Mulya Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, masih kesulitan menjual hasil perkebunannya.
Padahal dalam beberapa bulan terakhir hasil panen buah merah cukup baik. Namun, setelah dipanen, masyarakat tak tahu harus menjual ke mana.
Wakil Ketua DPR Papua, Yunus Wonda setelah mendapatkan curahan hati atas kegelisahan para petani, meminta dinas terkait untuk pro aktif melihat hal ini.
“Dinas terkait baik kabupaten Jayapura dan Provinsi Papua harus melihat masalah ini, cari solusi untuk membeli hasil panen petani,” kata Yunus Wonda kepada wartawan usai menghadiri kegiatan gereja GIDI Jemaat Filadelfia, Kampung Nawa Mulya Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, Rabu (18/11/2020).
Yunus mengatakan, bapak Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa tahun lalu sudah mengintruksikan kepada masyarakat Papua menanam buah merah.
Dan hasilnya sudah ada, para petani sudah panen, tetapi pamasarannya sulit. “Ini jadi atensi bagi dinas terkait, cari solusi agar hasil panen masyarakat bisa terjual, dan para petani bisa menikmati hasil dari buah merah tersebut,” ujarnya.
Bukan saja buah merah, kata Yunus Wonda banyak hasil pertanian masyarakat yang berada di Distrik Yapsi ini mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannya.
“Kalau petani bawa ke Jayapura berapa besar biaya yang mereka keluarkan, ini menjadi perhatian dinas terkait baik di tingkat Kabupaten maupun provinsi,” tegasnya.
Dari pantauan media ini, hasil panen buah merah di Kampung Nawa Mulya Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, dibagikan kepada warga jemaat GIDI dari klasis Jayapura dan Keerom yang datang menghadiri undangan makan sumbang dalam rangka pembangun gedung gereja baru.
Ia berharap, pemerintah dapat melihat persoalan ini, agar kemudian para petani dapat memasarkan hasil panennya kedepan.
Sekedar untuk diketahui, buah merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman ini termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan.
Bagi masyarakat di Wamena, Papua, buah merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat.
Secara tradisional, buah merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit dan meningkatkan stamina.