Pegunungan Bintang – Bertepatan dengan Hari Nasional Listrik Ke-77, PT PLN (Persero) resmi melistriki Distrik Kalomdol, Distrik Oksibil dan Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Hal ini ditandai dengan adanya Serah Terima Operasi (STO) antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang sebagai upaya menyediakan fasilitas listrik yang sebelumnya dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Disuplai langsung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Dabolding berkapasitas 2×500 kW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid berkapasitas 2×60 kW, peningkatan jam nyala berhasil diwujudkan dari yang semula hanya 6 jam menjadi 24 jam penuh setiap harinya.
Kini, sebanyak 980 pelanggan yang tersebar di Kampung Imik, Kampung Arinkop, Kampung Dabolding, Kampung Okmakot, Kampung Mabilabol, Kampung Kabiding, Kampung Banumdol, Kampung Kutdol dan Kampung Yapimakot sudah mendapatkan pelayanan listrik PLN secara langsung.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Hendra Iswahyudi, menyampaikan bahwa listrik di tiga distrik tersebut saat ini sudah bisa dinikmati 24 jam penuh, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kegiatan produktif.
Secara umum, adanya penguatan sistem kelistrikan di Kabupaten Pegunungan Bintang diharapkan dapat memberikan dampak positif, salah satunya peningkatan investasi baik di bidang pertambangan maupun industri lain.
“Kami saat ini sedang berkolaborasi dengan Bapak Bupati dan PT PLN (Persero), karena kami dari Kementerian ESDM, Dirjen EBTKE telah membangun turbin namun saat ini masih harus diperbaiki dan terkena dampak longsor. Mudah-mudahan dapat disinkronkan dengan jaringan yang dibangun PLN dan tahun depan bisa menambah pasokan 1 MW yang murni dari energi baru terbarukan. Saat ini hal tersebut sedang menjadi fokus Bapak Presiden kita untuk menuju ke era terbarukan. Harapannya hal ini dapat mengurangi biaya BBM untuk sistem kelistrikan dengan adanya sumber energi ini, ” papar Hendra.
Selain Pembangkit Listrik yang dimiliki, beberapa infrastruktur ketenagalistrikan telah dibangun untuk menyuplai listrik yang dihasilkan dari PLTD Dabolding, seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 15,27 kms, jaringan tegangan rendah 5,30 kms serta empat buah gardu distribusi berkapasitas 100 kVA dan dua buah gardu distribusi berkapasitas 200 kVA.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menjelaskan dalam hal melistriki seluruh daerah, PT PLN (Persero) selalu membutuhkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak dalam mewujudkan hal tersebut. Keberadaan listrik yang saat ini menjadi hal penting di tengah aktivitas masyarakat tentunya harus disuplai secara andal dan kontinyu.
“Saya merasa senang dan bersyukur karena di tengah sukacita hadirnya PLN selama 77 tahun ini bisa turut hadir membantu masyarakat yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang,” ungkapnya.
Budiono menambahkan PLN akan terus melakukan penyempurnaan dari sisi sistem kelistrikan, menjaga keandalan dan selalu meningkatkan pelayanan. Dia berharap bahwa masyarakat dapat turut mendukung dan menjaga seluruh aset kelistrikan yang sudah tersedia baik yang saat ini berada di sekitar lingkungan pembangkit maupun yang tersebar di seluruh daerah. “Kami akan memaksimalkan berbagai potensi energi dalam mencukupi kebutuhan listrik,” ucap Budiono.
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, menjelaskan, saat ini pemerintah daerah bekerja sama dengan PLN untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang. Ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memanfaatkan pembangkit yang lebih ramah lingkungan.
“Saya mohon dukungan kepada seluruh masyarakat khususnya kelompok terpelajar untuk membantu membangun daerah ini. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan menghadirkan terobosan untuk kabupaten ini. Melihat potensi air yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang cukup besar, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat menyuplai listrik sampai Boven Digoel,” ujarnya.
Spei menambahkan bahwa nantinya masyarakat diminta agar selalu dapat menjaga hutan sehingga ketersediaan air tetap cukup. “Jadi tolong untuk dijaga sehingga semuanya bisa menikmati ketersediaan listrik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Ketengban, Timon Levi, mengungkapkan rasa syukur karena masyarakat sudah menikmati kehadiran listrik dengan lebih baik. Listrik yang saat ini dapat menyala lebih lama dirasa dapat menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan setiap hari.
Warga Pegunungan Bintang, Ivan mewakili masyarakat siap mendukung dan menjaga PLN yang telah hadir membangun kehidupan masyarakatdi wilayah tersebut, khususnya dalam penyediaan listrik.
‘’Adanya penambahan nyala listrik membuat kami tidak lagi sering membeli lilin saat listrik mati. Aktivitas kami menjadi semakin terbantu. Kegiatan sekolah anak-anak kami menjadi lebih mudah. Tadinya (listrik) mati-hidup sehingga susah macamnya dalam memakai laptop dan lain-lainnya semua mati hidup jadi mereka susah untuk belajar dan saat ini kondisinya sudah lebih baik. Terima kasih PLN,” ucap Ivan. (Red)