Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Gunakan Listrik PLN, Hasil Produksi Penggilingan Padi ‘Berkah Vitary’ Naik Dua kali Lipat

Penggilingan padi Berkah Vitary menggunakan listrik PLN. (Foto : Istimewa)

Merauke – Setelah beralih menggunakan listrik, pelaku usaha penggilingan padi ‘Berkah Vitary’ berhasil meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. Kegiatan produksi yang rata-rata dilakukan 2-3 kali dalam setahun saat ini dapat mencapai 20 ton yang sebelumnya hanya bisa memproduksi 10 ton saja pada sekali produksi.

Mengawali usaha pada tahun 2013, Sudarno, pemilik usaha penggilingan padi yang berlokasi di Kampung Amunkay, Distrik Tanah Miring, Merauke ini sebelumnya telah menggunakan mesin diesel pada proses penggilingan. Namun sejak tahun 2019, Sudarno secara bertahap mulai mengganti sebagian penggunaan mesin diesel berbahan bakar minyak dengan mesin yang menggunakan listrik.

“Dengan memanfaatkan listrik, kami rasa jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan sebelumnya. Dulu, kami harus menghabiskan biaya kurang lebih Rp600 ribu untuk 75 liter bbm setiap harinya. Hal ini tentunya dapat menekan biaya produksi hingga 40 persen,” jelas Sudarno.

Dirasa memberikan banyak keuntungan, pada tahun 2021 Sudarno memutuskan menggunakan listrik pada seluruh aktivitas usahanya. Tak hanya itu, untuk mendapatkan keandalan listrik dan hasil produksi yang maksimal, dia juga melakukan proses penambahan daya listrik yang semula hanya 33 kVA menjadi 164 kVA.

“Setelah satu tahun menerapkan electrifying agriculture dan menggunakan listrik PLN sepenuhnya untuk kegiatan produksi, saya merasa dari segi keandalan suplai listrik dan pelayanan PLN sudah baik. Semoga pelayanan yang sudah baik ini dapat semakin baik dan terus ditingkatkan lagi keandalan listriknya,” ungkap Sudarno.

Sudarno pemilik penggilingan padi Berkah Vitary. (Foto : Istimewa)

Sudarno juga menjelaskan bahwa dari sisi pemeliharaan mesin, saat ini jauh lebih mudah untuk dilakukan. Kegiatan produksi menjadi lebih cepat dan kualitas yang dihasilkan menjadi lebih baik. “Saya sangat berharap bahwa teman-teman pelaku usaha tani seperti saya juga dapat ikut merasakan manfaatnya. Terima kasih banyak PLN telah berperan dalam mendukung usaha kami,” ujarnya.

Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian khususnya yang ada di tanah Papua. Melalui program electrifying agriculture yang ditawarkan PLN, para pelaku usaha tani dapat meningkatkan hasil produksi dengan adanya bantuan listrik.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan bahwa program electrifying agriculture ini merupakan salah satu upaya PLN untuk memberikan kemudahan penggunaan listrik bagi pelanggan dalam menjalankan usaha tani dan meningkatkan produktivitasnya.

Pelayanan listrik yang prima dan andal akan terus dimaksimalkan agar hasil yang diperoleh juga semakin menguntungkan.

“Kami berharap semakin banyak petani dan pelaku usaha di sektor pertanian yang beralih memanfaatkan listrik secara maksimal dalam kegiatan usahanya. Kami akan terus berupaya penuh untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keandalan listrik kami,” ujar Andy.

Sudarno dan ‘Berkah Vitary’-nya merupakan salah satu contoh pelaku usaha yang sudah merasakan manfaat program electrifying agriculture.

Hingga saat ini, penggilingan padi ‘Berkah Vitary’ telah memiliki 12 pekerja dengan ratusan petani Merauke sebagai pemasok gabah ke penggilingan tersebut.

Sementara hasil produksinya telah didistribusikan ke banyak tempat, seperti Bulog Merauke, Timika dan Jayapura. (Red)

Leave a Comment