Jayapura – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, didampingi Pj Sekretaris Daerah Papua Yohanis Walilo dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Jayapura yang terletak di kawasan Abepura, Kota Jayapura, Jumat (11/4) pagi.
Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan bangunan dan fasilitas rumah sakit menjelang peresmian yang dijadwalkan dilakukan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Juni mendatang.
Kepada wartawan, Gubernur Ramses mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang telah membangun RSU Jayapura dan menyebut rumah sakit tersebut memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai rumah sakit pelayanan umum dan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa kedokteran Universitas Cenderawasih.
“Dari kunjungan ini, pembangunan rumah sakit ini sudah mencapai 90 persen dan saat ini tinggal tahap finishing. Pada bulan Juni sudah rampung 100 persen dan siap diresmikan oleh Bapak Presiden,” ujar Ramses.
Gubernur juga menegaskan bahwa kunjungannya tidak hanya untuk meninjau bangunan rumah sakit, tetapi juga memastikan kesiapan akses jalan utama menuju ke RSU Jayapura,” ujarnya.
Ramses mengatakan, RSU Jayapura dirancang sebagai rumah sakit tipe B dan diharapkan menjadi rujukan tidak hanya untuk wilayah Papua, tetapi juga untuk negara-negara tetangga di kawasan Pasifik.
“Pada prinsipnya rumah sakit ini akan melayani masyarakat Papua, khususnya yang berada di Kota Jayapura dan sekitarnya,” tambahnya.
Terkait dengan perekrutan tenaga kerja, Ramses menyampaikan harapan agar tenaga non-medis dapat diisi oleh Orang Asli Papua (OAP) melalui kebijakan afirmasi. Ia menekankan bahwa jika dilakukan seleksi terbuka memungkinkan semua pihak ikut serta, sehingga perlu kebijakan khusus agar OAP dapat lebih diberdayakan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa di Papua tidak diperbolehkan lagi adanya tenaga honorer. Oleh karena itu, sekitar 70 an tenaga honorer yang sudah terlatih dari RS Abepura yang telah dirumahkan diharapkan dapat direkrut kembali ke RSU Jayapura.
“Apakah mereka nanti akan menjadi PNS, kita lihat ke depan. Tapi jangan lagi datangkan tenaga medis dari luar Papua,” tegas Ramses.
Gubernur juga menyinggung soal status lahan rumah sakit tersebut. Ia menjelaskan bahwa tanah tersebut telah bersertifikat atas nama Universitas Cenderawasih dengan status hak pakai.
“Kalau ada pihak yang merasa memiliki hak ulayat atas tanah ini, silakan tempuh jalur hukum. Jangan sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya.