Jayapura – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong melepaskan kontingen NPC ke Pekan Paraliande Nasional (Peparnas) ke XVII di Solo, Jawa Tengah 2024.
Peparnas akan dibuka pada tanggal, 5 Oktober 2024 di Stadion Manahan Solo oleh Presiden Joko Widodo.
Sebanyak 193 atlet NPC Papua akan mengikuti 12 Cabang Olahraga (cabor) dengan menargetkan meraih 66 medali emas.
Pj Gubernur Ramses Limbong dalam arahannya mendukung perjuangan atlet NPC untuk meraih prestasi dan berjuang mengharumkan nama Papua.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Papua untuk memberikan dukungan kepada kontingen kita. Mari kita satukan energi dan doa kita untuk kesuksesan atlet-atlet kita. Keberhasilan kalian adalah kebanggaan kita semua. Atlet yang akan bertanding adalah simbol perjuangan, semangat dan keberanian. Saya bangga melihat dedikasi dan kerja keras yang telah kalian tunjukkan dalam persiapan menghadapi kompetisi ini. Ingatlah, kalian bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga nama Provinsi Papua dan seluruh masyarakat. ” ujarnya.
Dikatakannya, Peparnas bukan hanya tentang medali dan prestasi, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik, memiliki potensi yang luar biasa.
“Kami berharap kalian dapat menunjukkan kemampuan terbaik dan menginspirasi banyak orang dengan prestasi yang diraih. Bertanding dengan sportif dan mudah-mudahan dapat meraih atau meningkatkan prestasi seperti yang diharapkan, “ujarnya.
Tak hanya itu, untuk memberikan support lagi, pemprop juga menyiapkan bonus bagi atlet peraih prestasi.
“Bonus pastinya diberikan dan nilainya sama dengan atlet PON. Untuk bonus ini pemerintah akan masukan dalam APBD Induk 2025.
” Bonus pasti akan diberikan diakhir tahun 2024 bersmaan dengan bonus atlet PON Papua, ” ucapnya.
Sementara itu, Ketua NPC Papua, Jaya Kusuma optimis para atletnya dapat mencapai target medali emas tersebut.
“Kalau tahun 2021 tuan rumah, kita juara umum, tapi Peparnas 2024 kita optimis tetap berada di peringkat lima besar nasional, ” ujarnya.
Jaya Kusuma membeberkan, target lima besar nasional sudah di buktikannya sejak Peparnas tahun 2012 di Riau. kemudian Peparnas Jawa Barat 2016.
“untuk masuk lima besar nasional bisa kita capai, tapi kalau kita mau menjadi juara umum agak sulit karena dengan adanya Daerah Otonomi Baru di Papua, atlet semakin berkurang dan persiapan yang kurang maksimal karena keterbatasan anggaran, ” tutupnya.