Pasific Pos.com
Headline

Gempa Megathrust Tak Dapat Diprediksi, Masyarakat Papua Diimbau Tidak Percaya Berita Bohong

Jayapura, – Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V, Yustus Rumakiek, S.Si, mengimbau masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada berita bohong (hoax) terkait prediksi gempa bumi dan tsunami.

Ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi. Demikian  peryataan Yustus Rumakiek dalam siaran persnya, Senin (7/4/2025).

Secara tektonik, wilayah laut utara Papua memiliki dua sumber gempa bumi potensial dengan mekanisme sesar naik, yaitu Papua Megathrust dan Manokwari Thrust.

Sejarah mencatat, Papua Megathrust pernah memicu tsunami besar di Biak pada 17 Februari 1996 dengan magnitudo M8.2. Tsunami setinggi 7,7 meter tersebut menyebabkan 107 orang meninggal dunia dan 51 lainnya hilang.

Sementara itu, Manokwari Thrust memicu tsunami setinggi 1,8 meter di Manokwari pada 4 Januari 2009 (M7.6), yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Selain dua megathrust tersebut, wilayah daratan Papua juga dilintasi oleh patahan-patahan aktif seperti Sesar Sorong, Sesar Yapen, Lajur Anjak Mamberamo, serta sesar-sesar lain yang belum teridentifikasi secara detail.

Keseluruhan sistem tektonik ini menjadikan Papua sebagai salah satu wilayah rawan gempa bumi dan tsunami di Indonesia. “Papua tidak boleh melupakan sejarah kegempaan yang pernah terjadi. Mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi langkah nyata yang bisa kita lakukan dalam menghadapi risiko bencana,” ujar Yustus.

Ia menambahkan, dalam situasi ketidakpastian mengenai kapan dan di mana gempa akan terjadi, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber resmi, seperti BMKG.

“Jangan mudah terpengaruh oleh informasi tidak benar yang dapat menimbulkan kepanikan. Edukasi, kesadaran, dan kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana,” tutupnya.

Leave a Comment