Timika, – Sebanyak 699 warga dari Distrik Tembagapura, Sabtu (7/3) dievakuasi oleh pihak keamanan. Proses evakuasi tersebut untuk yang kedua kalinya setelah sebanyak 258 warga di evakuasi pada sore, Jumat (6/3).
Dandim 1710/Mimika Letkol Inf. Pio L Nainggolan mengatakan, warga yang diangkut terdiri dari 533 orang dewasa yang didominasi oleh wanita dan sebanyak 166 anak-anak yang berasal dari kampung Banti I, Banti II, Kali Kabur dan Opitawak. Proses evakuasi mereka diangkut menggunakan 11 bus karyawan PT Freeport Indonesia dari titik kumpul di Mapolsek Tembagapura menuju Mako Denkav 3/SC.
Selanjutnya, warga tersebut akan di antar ke beberapa titik lokasi menggunakan bus milik Pemkab Mimika, seperti di Utikini, Jayanti SP12, SP9, SP 7, SP6, SP2, Kwamki Narama, dan kota Timika.
“Ada kita sudah evakuasi 699 berdasarkan data yang susah dicatat di polsek Tembagapura, setelah itu screening dan diberi makan, sebelum di angkut ke titik yang ditentukan,” kata Dandim, Sabtu (7/3).
Ia menjelaskan, proses evakuasi atas permintaan warga yang mana merasa tidak nyaman dengan keberadaan KKSB di wilayah Tembagapura, yang mana kejadian seperti ini pernah terjadi akhir tahun 2017.
“Masyarakat yang kita evakuasi ini ibu-ibu dan anak-anak, mereka dievakuasi atas inisiatif mereka untuk diantar ke keluarga mereka karena ada kekhawatiran akan kehadiran KKSB,” jelasnya.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Yosias Lossu mengatakan, evakuasi berjalan lancar, karena kerjasama semua pihak, baik TNI Polri, Pemkab Mimika melalui beberapa dinas, seperti BPBD, Sat Pol PP, Disdukcapil, dan Dinkes, pihak Freeport.
“Untuk proses evakuasi tidak ada kendala, karena ada kerjasama dari semua pihak,” ungkapnya.
Sebelum diantar ke keluarga mereka, terlebih dahulu mereka didata, kemudian diberi makan, bagi mereka yang mengalami sakit langsung di tangani oleh tim kesehatan. (Ricky)