Jayapura – Bank Indonesia Kantor perwakilan Provinsi Papua kembali menggelar Festival Kopi Papua. Festival Kopi (Feskop) tahun ini merupakan ketujuh kalinya digelar Bank Indonesia dan akan berlangsung pada 14-18 Agustus 2024 di eks Terminal PTC Entrop, Kota Jayapura, Papua.
Pada pelaksanaannya, Bank Indonesia menargetkan transaksi sebesar Rp3,9 miliar, terdiri dari business matching Rp1,5 miliar, dan penjualan selama festival sebesar Rp900 juta, total nilai penjualan post event sebesar Rp1,5 miliar dengan target pengunjung 20 ribu selama lima hari.
‘Sementara, target literasi dan edukasi sebanyak 200 peserta, kemudian tingkat pemahaman materi targetnya 60 persen dan jumlah UMKM QRIS 44 dengan 2.000 volume transaksi,” jelas Faturachman selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Papua di Jayapura, Kamis (8/8/2024).
Faturachman mengatakan, Feskop bertujuan memperluas akses pasar, meningkatkan kompetensi pelaku usaha UMKM, dan kualitas kopi Papua sebagai komoditas unggulan Papua secara berkelanjutan serta meningkatkan brand awareness kopi Papua melalui penciptaan unique selling point dan memberikan experience baru dalam menikmati dan mengeksplorasi kopi pada area coffee lounge.
Dia juga menjelaskan, ada delapan event utama dalam Feskop tahun ini, yaitu opening ceremony, business matching, competition, music festival, talkshow, coffee lounge, workshop dan edukasi, dan closing ceremony.
“Dalam business matching, kami menghadirkan empat calon aggregator (pengepul) nasional yaitu Beyond Borders Coffee, Ontosoroh Coffee, Kopi Tuku dan Kopi Fore,” kata Faturachman.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan Feskop tahun ini sinergitas diperluas dengan instansi terkait, asosiasi kopi dan pegiat kopi tak hanya dari Papua, tetapi juga dari Papua Barat.
Pelaksanaan Feskop 2024 dari tahun ke tahun terus menghadirkan inovasi, terutama dari sisi penyelenggaraan acara. Hal ini dilakukan untuk mendorong penguatan UMKM wilayah Papua khususnya kopi agar mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, serta semakin berdaya saing.
Feskop akan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Uno serta Penjabat Gubernur Papua, dan Forkopimda.
Sementara itu, Remon Samora selaku Kepala Tim BI Papua menjelaskan, tema yang diangkat ”Gemilang Emas Hijau Papua yang Mendunia”. Filosofi tema ini yaitu membawa kopi Papua menjadi salah satu ekspor unggulan.
“Jadi emas hijau ini adalah sebuah istilah yang meriver ke kopi. Beberapa tahun terakhir, tema Feskop selalu dengan kata kunci mendunia agar bagaimana kopi Papua bisa go ekspor.
Dengan kata kunci “mendunia”, Bank Indonesia, sebut Remon, selalu berupaya memperkenalkan kopi secara berkesinambungan di tingkat dunia.
“Kopi Papua sudah dikenal di internasional, tinggal upaya kita bagaimana pasokan itu bisa terpenuhi, sehingga tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga bisa go internsional,” ucapnya.