Jayapura – Perekonomian Papua pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 8,97 persen .
ββHal ini didorong oleh mulai pulihnya perekonomian Papua dibandingkan tahun 2021 dimana masih terdapat pembatasan aktivitas ekonomi akibat Covid19,ββ kata Adriana Helena Robaha selaku Kepala BPS Papua.
Adriana menyebut, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yaitu sebesar 16,85 persen.
ββPertumbuhan ini disebabkan meningkatnya penumpang berangkat, barang muat dan jasa pengiriman baik darat, laut maupun udara dikarenakan sudah dibukanya semua akses transportasi dan mulai longgarnya protokol kesehatan dibandingkan tahun sebelumnya,ββ jelasnya.
Selain transportasi dan pergudangan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi lainnya yaitu lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 16,13 persen dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 6,73 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp262,52 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp172,90 triliun.
Nilai PDRB per kapita Papua tahun 2022 sebesar RP59,41 juta, meningkat jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp54,07 juta atau naik sebesar 9,89 persen.
Adriana menyebut, peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya semua sektor lapangan usaha, utamanya lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Namun, proporsi penduduk yang bekerja pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian, kata Adriana, sangat kecil.
ββOleh sebab itu, jika ingin melihat gambaran PDRB per kapita masyarakat Papua secara umum, sebaiknya melihat PDRB tanpa pertambangan dan penggalian,ββ kata Adriana.
ββJika tanpa Pertambangan dan Penggalian, PDRB per kapita tahun 2022 sebesar Rp36,48 juta rupiah, menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2021 senilai Rp34,16 juta atau sebesar 6,78 persen,ββ tambah Adriana. (Sari)