JAYAPURA – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal berharap konsep ekonomi biru membawa dampak positif bagi Papua, terutama dalam pemanfaatan ekosistem perairan yang tetap lestari.
Menurutnya, ekonomi biru merupakan konsep yang berupaya mewujudkan keseimbangan antara dua aspek yang terkait dalam ekosistem keautan yaitu ekologi dan ekonomi.
Dengan kata lain, ekonomi biru tidak semata-mata melihat potensi kelautan sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sangat menekankan kepada vitalnya menjaga kelestarian lingkungan hidup di dalam ekosistem bahari.
Demikian disampaikan Iman kepada wartawan usai melakukan diskusi panel yang mengangkat topik Optimalisasi Implementasi Konsep Ekonomi Biru Guna Kesejahteraan Masyarakat Papua. Diskusi yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Selasa (23/8/2022) melibatkan sejumlah pejabat tinggi dan personel Lemhannas RI serta para peserta program pendidikan reguler angkatan (PPRA) 64 Lemhanas RI.
“Disamping itu juga, pemanfaatan sumber daya yang ada yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya,” kata Iman.
Menurut Iman, pelaksanaan konsep ekonomi biru di Papua ini membutuhkan dukungan anggaran yang besar, apalagi wilayah perairan Papua itu sangat luas ditambah lagi kondisi geografis dan topografisnya yang beragam.
“Yang paling dominan adalah dukungan anggaran, tapi faktor pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat juga mutlak dibutuhkan agar mereka bisa memahami pentingnya laut bagi kehidupan, karena laut bukan tempat sampah tapi sumber kehidupan bagi kita,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, konsep ekonomi biru selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan laut, juga akan dapat membuka peluang investasi, lapangan pekerjaan, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional karena distribusi pertumbuhan ekonomi perikanan, sehingga juga meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.