MERAUKE,ARAFURA,- Stasiun Karantina Pertanian terus berinovasi guna meningkatkan kualitas pelayanan perkarantinaan, salah satunya dengan memperbaharui sistem dan menambah aplikasi yang dapat menunjang kinerja pejabat karantina. Jelang diterapkannya E-Lab di seluruh UPT Karantina di Indonesia, maka Karantina Pertanian Merauke belum lama ini menggelar TOT teknologi informasi sebagai bentuk persiapan dalam menerapkan aplikasi tersebut bertempat di kantor karantina.
Diaz Rachmadani dan Anas Mardiansyah selaku admin IQFAST dalam kesempatan itu menyampaikan hasil workshop Teknologi Informasi (TI) BARANTAN dengan tema “Persiapan penerapan sistem informasi sejalan dengan mandat UU nomor 21 tahun 2019 tentang KHIT”. Sejauh ini TI BARANTAN telah menghasilkan beberapa inovasi di antaranya SSM QC, layanan paperless, optimalisasi layanan prioritas, sistem informasi manajemen resiko dan penggunaan tanda tangan elektronik. Yang terbaru yaitu aplikasi laboratorium (E-Lab). Kegiatan ini merupakan hasil inovasi BARANTAN dalam meningkatkan pelayanan karantina baik di tingkat pusat maupun di unit pelaksana.
“Terutama aplikasi E-Lab dirancang untuk menfasilitasi laboratorium UPT Karantina agar terintegrasi langsung dengan IQFAST guna mengakomodir proses analisis dan bertujuan untuk digitalisasi rekam analisis laboratorium, monitoring data, integrasi data serta ketertelusuran data,”jelas Diaz.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Merauke, Cahyono memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut karena proses tindakan karantina akan semakin dipermudah dengan hadirnya aplikasi baru bernama E-Lab. Hal ini juga menjadi sarana dalam menghadirkan karantina untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kompetensi.(iis)