SENTANI – Jayapura Alumni Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Manokwari yang tersebar di seluruh Papua, khususnya di Kabupaten dan Kota melakukan penataan median jalan ke lokasi kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang berada di kawasan pantai Wisata Khakote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu (14/9/2022).
Penataan median jalan dari arah Kampung Harapan ke Pantai Khalkote ini dipimpin Ketua Alumni SPMA Manokwari, Adolf Yoku.
Kepada wartawan, mantan kepala Dinas TPH Kabupaten Jayapura ini mengatakan yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk dukungan perhelatan KMAN VI terutama yang akan berlangsung di Kabupaten Jayapura.
“Jadi kami Alumni SPMA Manokwari secara swadaya memberi dukungan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas fungsi kami baik sebagai Ketua KTNA maupun Ketua Alumni SPMA. Kami turut menata dan memperindah Pantai Khalkote sejak beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Ia mengakui melakukan penataan secara swadaya dan murni aspirasi bersama para alumni SPMA Manokwari yang tersebar di seluruh Papua, untuk turut andil mempercantik salah satu ikon wisata di Kabupaten Jayapura itu.
“Nanti kami juga akan mengadakan reuni, nah sambil mengadakan reuni tetapi juga bisa menikmati pertunjukan Festival Danau Sentani (FDS) yang berlangsung bersamaan dengan KMAN di Kabupaten Jayapura,” ujar Pria yang juga Ketua KTNA Kabupaten Jayapura ini.
Adolf Yoku menambahkan, pihaknya menyadari Pemkab memiliki keterbatasan sehingga sebagai bentuk perhatian dan dukungan pelaksanaan KMAN pihaknya secara swadaya melakukan pembersihan lokasi dan menata median jalan dengan beraneka tanaman hias.
“Kami akan lakukan pembersihan dan memperindah selama beberapa waktu ke depan, sampai menjelang perhelatan KMAN. Harapannya tanaman yang telah ditanam ini bisa dijaga bersama agar tempat ini selalu terlihat indah dengan aneka tanaman hias ini,” ucapnya.
Beberapa jenis tanaman hias yang ditanam antara lain Pucuk Merah, Puring atau Kroton-kroton asli Papua beraneka warna, Bougenville warna warni, Euphorbia, Liliaceae, palem dan Rumput Jepang. Selain itu juga ada penanaman bibit Pohon Trembesi yang berfungsi sebagai penghijauan di area lokasi wisata tersebut.
“Kalau bisa kepala kampung atau kepala distrik yang punya warga di sekitar lokasi bisa menghimbau warganya untuk turut menjaga jalan dan median jalan yang sudah ditata bagus ini. Juga kepada OPD terkait bisa juga menempatkan petugas untuk melakukan perawatan rutin.Kalau tidak dirawat tempat itu akan kembali rusak dan menjadi tempat berbuat hal-hal jelek,” tutup Adolof Yoku.