Ali sendiri sangat menyukai kegiatan memanah yang dilaksanakan sekolah dan setiap kali masuk sekolah ada yang disebut dengan PWK dimana para siswa diharuskan menyampaikan inspirasi pagi kepada teman-teman yang lain. Topiknya bermacam-macam, antara lain membagikan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Hal senada juga disampaikan Ambar, siswi berhijab ini mengemukakan bahwa selama menjadi anak didik di SMPIT Ibnu Sina, secara perlahan ia mulai menjadi sosok yang lebih baik.“Salah satu contoh, saya yang selama ini paling susah memakai kaos kaki sekarang sudah berubah dan selalu memakai kaos kaki.
Selain itu saya juga mulai belajar menutup aurat yang benar karena saya tahu hal tersebut sangat baik bagi pribadi saya dan membuat saya lebih bahagia,”jelasnya. Ambar juga mengakui bahwa guru-guru SMPIT Ibnu Sina sangat penyabar dan tidak mudah marah dalam proses mendidik.
Untuk hapalan Qur’an ia sudah mencapai 2 juz, bahkan ia mengungkapkan ada temannya bernama Adit justru sudah mencapai hingga 5 juz. Pada kesempatan yang sama, Alif Friendy Kurniawan selaku kepala sekolah mengungkapkan bahwa yang menjadi program unggulan sekolah adalah tahfidz Qur’an, kemah kebangsaan, multimedia, santri masuk desa, penggunan bahasa asing dan bina karakter.
Siswa juga disiapkan fasilitas asrama yang tidak jauh dari sekolah. Pada tahun 2019 sekolah sudah resmi mendapatkan NPSN dari pihak dinas dan sekarang tengah gencar melanjutkan proses pembangunan kelas untuk tahun ajaran baru.
Ia mengajak semua kalangan, baik yang ada di daerah ini maupun di luar Merauke untuk bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia Timur khususnya dengan mendukung sekolah-sekolah yang masih tergolong rintisan.