Jayapura, – Meskipun negara kita, kini tengah dilanda wabah virus corona atau covid-19 hingga ke Papua, namun Wakil Ketua I DPR Papua, Dr Yunus Wonda, SH MH berharap, agar pemberian beasiswa mahasiswa Papua yang saat ini tengah menempuh pendidikan di luar Papua maupun di luar negeri, tidak mandek.
Hanya saja, kata Yunus Wonda, itu kembali lagi pada masing-masing kepala daerahnya dalam hal ini bupati. Baik mahasiswa dari Puncak Jaya, Lanny Jaya, Tolikara, juga dari Serui atau Biak maka ini kembali pada perang bupati masing-masing.
“Saya pikir para bupati juga tidak tinggal diam pasti mereka melakukan upaya-upaya untuk bagaimana beasiswa mereka tidak boleh mandek, sehingga mahasiswa bisa pakai untuk beli makan dan minum selama pandemi corona masih menyebar diatas bumi ini. Jadi saya sangat berharap, para bupati juga dapat memperhatikan mereka yang jauh disana,” kata Yunus Wonda kepada Pasific Pos lewat via selulernya, Selasa (14/4).
Apalagi lanjut Yunus Wonda, keadaan saat ini membuat aktivitas warga jadi terbatas. Sehingga, beasiswa tidak boleh mandek.
Sebab kata Politisi Partai Demokrat ini, terkait dengan nasib mahasiswa Papua yang ada di luar Papua, sudah menjadi tanggung jawab kabupaten/kota dan tentunya Pemda tidak tinggal diam.
Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Papua, sudah pasti akan melihat daerah-daerah yang harus ditangani karena memang masih dibawa tanggungjawab Pemprov.
“Saya rasa kepala-kepala daerah sudah pikirkan itu. Tinggal kapan mekanisme penyalurannya atau mungkin cara pendistribusiannya yang berrbeda,” ujar Wonda.
Oleh karena itu, ia menyarankan, mahasiswa yang ada di luar Papua agar terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerahnya.
“Tapi adek-adek mahasiswa juga saya minta untuk tetap tenang di rumah atau asrama. Jauhi keramaian dan jangan kumpul-kumpul dulu. Tunggu sampai semuanya sudah aman baru aktivitas seperti biasa dan meskipun jauh dari pengawsan orang tua tapi tetap jaga kesehatan,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Yunus Wonda kembali mengingatkan para mahasiswa dan mahasiswi yang mengecam pendidikan di luar Papua untuk selalu ingat apa yang sudah di terapkan oleh pemerintah selama Social Distance atau pembatasan sosial dalam mencegah penyebaran virus cotona atau covid-19 agar tidak melakukan aktivitas di luar asrama.