Jayapura – Dengan melonjaknya penyebaran virus Covid-19, akhirnya DPR Papua pun mulai menggelar sidang atau rapat paripurna secara virtual atau zoom meeting.
Seperti pada sidang kali ini dengan agenda Penyampaian dan Pembahasan LKPJ Gubernur Papua tahun 2020 dan Raperdasi tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2020, yang berlangsung di ruang sidang DPR Papua, Kamis siang 22 Juli 2021.
Dimana, pelaksanaan rapat paripurna itu digelar dengan kehadiran fisik anggota DPR Papua 50 persen, sedangkan 50 persen secara virtual.
Dalam sidang DPR Papua yang dipimpin langsung Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM didampingi Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH, juga telah terpasang layar live streaming melalui youtube, sehingga bisa dihadiri secara virtual oleh Anggota DPR Papua maupun kepala – kepala OPD di lingkungan Pemprov Papua.
“Ini baru pertama kali atau sejarah bagi DPR Papua, dimana sidang dilakukan secara virtual,” kata Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy kepada awak media.
Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, hal itu merupakan tindaklanjut dari keputusan rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR Papua yang melihat situasi perkembangan penyebaran Covid-19 di Papua semakin meningkat, khususnya di Kota Jayapura yang memang dalam kondisi yang tidak kondusif.
“Apalagi saat ini, rumah sakit dan fasilitas kesehatan kita yang terbatas, termasuk alat-alat kesehatan, seperti oksigen dan sebagainya juga ikut menipis. Sehingga memang kita harus mengambil langkah ini yakni, sidang secara virtual,” jelasnya.
Bahkan, kata Yulianus Rumbairussy, sidang yang dilakukan secara virtual atau kehadiran fisik anggota dewan 50 persen tersebut, nanti juga akan berlaku pada rapat-rapat di DPR Papua berikutnya.
“Jadi saya pikir, ini sesuatu langkah yang baik dan positif. Kita harap bukan di sidang saja, tapi dalam rapat-rapat lain juga bisa gunakan virtual. Makanya kita harus terbiasa menggunakan hal ini supaya mengurangi resiko penularan Covid-19, bahkan diharapkan bisa menurunkan penyebaran Covid-19,” terangnya.
Dijelaskannya, yang hadir secara fisik itu, ada 28 orang anggota dewan. Yang mengikuti secara virtual itu ada 41 orang. Itu sudah sangat memenuhi kuorum.
“Artinya lengkap anggota DPR Papua ada 69 orang. Kita berharap 50 persen itu, ada 35 anggota dewan, tapi saya kira 28 orang anggota dewan sudah pas, bahkan Pak Ketua DPR Papua dan teman-teman mengikuti secara virtual, termasuk sejumlah pimpinan OPD,” ujar Rumbairussy.
Namun dirinya berharap, rapat secara virtual itu, bukan hanya dilakukan di DPR Papua, tetapi juga di OPD di lingkungan Pemrov Papua, sehingga tidak hadir secara fisik semua yang dapat memberikan peluang untuk penularan atau penyebaran Covid-19.
Rumbairussy menambahkan, jika faktanya hari ini kondisi rumah sakit sedang full pasien, sangat miris dan memprihatinkan. Ditambah lagi tenaga medis kian berkurang.
“Saya sendiri mengalami di RSUD Abepura, kita lihat di RSUD Dok II Jayapura, semua situasi yang sudah sangat miris dan rawan. Makanya, tadi dalam sambutan pimpinan dalam rapat paripurna tadi, kita sampaikan minta perhatian kita semua, terutama gubernur dan jajaran, OPD teknis untuk melihat masalah ini, agar mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya (Tiara).