‘Kapasitas 2 Ton Dengan Bahan Bakar Sekam Padi Untuk Masyarakat’
Oleh:Hariyanto. ST,MT, M. Rusdi .ST,MT dan Candra Wahyudhi, SE,MM
MERAUKE,ARAFURA,-Salah satu Implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh seorang dosen adalah dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan harapan dengan adanya program-program yang dilakukan dapat memberikan perubahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat baik dari segi ekonomi maupun sosial. Salah satunya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dari Universitas Musamus yang terdiri dari Hariyanto. ST.,MT selaku ketua tim, M. Rusdi .ST.,MT dan Candra Wahyudhi. SE.,MM selaku angGota tim yang melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Padang Raharja Kurik. Adapun skema pengabdian yang dilakukan yakni dalam bentuk Program Penerapan Teknologi Tepat Guna tahun 2020 (PPTTG 2020) yang berjudul Aplikasi Teknologi Pengering Padi (RotaryDriyer) Kapasitas 2 Ton Berbahan Dasar Sekam Padi.
Kegiatan tersebut berlangsung selama lebih kurang 4 bulan sejak September 2020 dengan melibatkan lembaga di Universitas Musamus, dua kelompok tani sebagai mitra serta sejumlah mahasiswa Unmus. “Adapun yang menjadi tujuan kegiatan tersebut adalah sebagai upaya untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada pengolahan padi pasca panen khususnya pada proses pengeringan gabah yang selama ini masih menggunakan sinar matahari sebagai sumber utama,” kata Hariyanto ujarnya.
Program ini bukanlah sesuatu yang baru tetapi keberadaannya di daerah tersebut (Padang Raharja) merupakan satu satunya mesin dengan kapasitas terbesar yang siap untuk mengatasi permasalahan dalam hal pengeringan padi bagi masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan program ini juga, mitra dan masyarakat pada umumnya memberikan respon yang sangat baik dengan adanya program ini dan berharap agar ke depan pemerintah terus memperhatikan para petani.
“Kami senang dengan adanya program ini karena sangat membantu kami dalam pengeringan padi, yang dulunya butuh waktu berhari- hari bahkan minggu, saat ini kami hanya perlu 4 jam dan pagi kami sudah kering” ungkap Sunardianto sebagai salah satu ketua mitra. Dalam kesempatan itu tim turut mengucapkan banyak terima kasih kepada lembaga Unmus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kepada mitra yang telah bersama-sama mensukseskan program ini dari awal hingga pada akhirnya mesin tersebut dalam bermanfaat bagi masyarakat.