JAYAPURA – PT Freeport Indonesia (PTFI) berupaya mendorong mahasiswa di tanah Papua menjadi pengusaha, yang bisa mengangkat produk-produk lokal Papua, kemudian dipasarkan ke manca negara.
Demikian disampaikan Technical Expert and General Affairs Coorporate Communications PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga, usai kegiatan Kokarya Studentpreneur Workshop 2023 bekerjasama dengan Universitas Cenderawasih di Aula Fakultas Ekonomi, Perumnas III, Waena, Jayapura, Sabtu (18/11/2023).
Technical Expert and General Affairs Coorporate Communications PT Freeport Indonesia Kerry Yarangga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada Uncen, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selama ini sudah punya program-program incubator atau ekonomi kepada mahasiswa di Uncen.
Kokarya Studentpreneur Workshop 2023, jelas Kerry, bertujuan mendorong mahasiswa Papua menjadi pengusaha, dimana mencoba menyasar kelompok usia muda dalam hal ini mahasiswa.
“Para mahasiswa nantinya tak hanya sebagai karyawan sipil atau karyawan swasta dalam sebuah perusahaan, tapi juga bisa menjadi entrepreneur, pemimpin bagi semua dunia usaha,” katanya.
Dikatakan Kerry, krealogi adalah teknologi berbasis aplikasi untuk rantai pasok dalam menjalankan dan mengembangkan manajemen dan sistem rantai pasok Kriya www.krealogi.com.
Dimana ia mempunyai pengalaman mengangkat produk dari satu daerah di Indonesia, tapi kemudian masuk sampai ke pasar-pasar internasional.
“Ada benang merah yang kita lihat bersama PTFI dalam semangat berkelanjutan. Jadi secara ekonomi berlanjut, karena mengangkat dan mengajak anak-anak Papua, khususnya anak muda yang produktif untuk membawa produk-produk lokal sampai ke dunia internasional,” terangnya.
“Kami berharap proses dua hari ini ada pengetahuan yang didapat untuk kemudian mereka bisa melahirkan sebuah semangat baru dalam mendapatkan produk-produk lokal,” tandasnya.
Kerry juga berharap dengan Kokarya Studentpreneur Workshop 2023 ini bisa menghadirkan sebuah proses ekonomi kreatif baru, maka mereka bisa ada sebagai orang-orang yang didukung rantai suplai dari sebuah proses bisnis besar.
“Kami berupaya mencoba menghadirkan sebuah ekonomi dengan mengangkat para penguasa lokal, untuk kemudian bisa masuk dalam rantau suplai sebuah industri besar,” ujarnya.
Community Economic Development Program Pembinaan dan Pengembangan UMKM PTFI Imanuel Kafiar menjelaskan, pihaknya berperan memberikan motivasi kepada anak-anak muda, agar bisa mengembangkan usahanya.Namun demikian, ucapnya, salah-satu kendala anak-anak muda kini adalah bagaimana memperoleh modal kerja.
Dijelaskan, PTFI mengembangkan konsep kemitraan antara lembaga perbankan dan yayasan dibawah PTFI yang mengelola dana bergulir atau dana kemitraan, untuk menyalurkan dana itu melalui prosedur bank, sehingga menciptakan sebu ah ekosistem baru dalam memberikan penyaluran kredit, sehingga penyaluran itu akan lebih efektif dan juga lebih berkelanjutan.
“Kerjasama dengan bank tentu ada jaminan yang diberikan, karena kita tahu bahwa pengusaha- pengusaha Papua ini kesulitan dalam mengakses permodalan di bank, karena belum kapabel dalam arti tak punya legalitas yang cukup, tak punya usaha yang mampu dan belum ada jaminan. Padahal kita tahu bahwa pinjam uang di bank kita butuh jaminan bank,” tandasnya.
Dikatakan Imanuel, kerjasama dengan bank salah satu tujuannya adalah bagaimana mengajak pengusaha- pengusaha lokal Papua untuk mengikuti prosedur di bank, sehingga ketika mereka mandiri mereka sudah terbiasa dengan apa yang menjadi prosedur-prosedur di bank.
Direktur Komunitas dan Kemitraan Krealogi Hanna Keraf mengharapkan untuk beberapa pihak, terutama anggota studentpreneur Uncen, untuk tak hanya melanjutkan usaha yang sudah mereka lakukan, tapi juga bisa munculkan ide- ide bisnis baru, sehingga mahasiswa tak hanya mempunyai satu pilihan ketika mereka lulus, tapi mereka bisa memiliki pilihan untuk menjadi wirausaha dan bekerja untuk dirinya dan juga membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Untuk Uncen dan PTFI, tambahnya, agar program berikutnya bisa dilakukan secara berkepanjangan. Artinya rangkaian program yang bisa dilakukan lebih dipertajam berdasarkan sektor, karena anggota studentprenuer Uncen ini ada dari pelbagai latar belakang usaha ada yang makanan basah, makanan olahan, jasa dan lain-lain itu materinya pasti akan sangat berbeda.
“Jadi yang kita berikan selama dua hari ini lebih secara umum, namun ketika lebih dipertajam saya yakin dengan kolaborasi bersama Uncen dan PTFI dan tentunya Krealogi kemudian bisa membantu anggota studentprenuer Uncen memulai lapangan pekerjaan baru untuk diri dan sekelilingnya,” pungkas Hanna.