Jayapura – Dewan Pimpinam Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua melaporkan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) RI, Budi Arie Setiadi ke Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua, Senin siang, 2 Agustus 2021.
Laporan itu, disampaikan langsung oleh Bidang Hukum DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Taufik Darus, SH didampingi Plt Sekretaris Umum DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Boy Markus Dawir, SP.
Usai melapor, Bidang Hukum DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Taufik Darus, SH mengakui jika Partai Demokrat Provinsi Papua sudah mengadukan ke Subdit V Siber Direktorat Reskrimsus Polda Papua untuk menindaklanjuti terkait dugaan pencemaran nama baik Partai Demokrat melalui media sosial yang diduga dilakukan Wamendes PDTT, Budi Ari Setiadi pada 24 Juli 2021.
“Hari ini, kami sudah membuat laporan resmi dan akan ditindaklanjuti, mereka akan berbicara bedah perkara. Sampai dimana itu, mereka akan beri informasi ke kami,” kata Taufik Darus kepada sejumlah Wartawan usai membuat laporan terkait pencemaran nama tersebut di Subdit V Siber Direktorat Reskrimsus Polda Papua.
Sementara itu, Plt Sekretaris Umum DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Boy Markus Dawir, SP mengatakan, jika perkara itu terpaksa dilaporkan ke Polda Papua, lantaran adanya dugaan perbuatan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Partai Demokrat yang diduga dilakukan Wamendes PDTT.
“Untuk itu, seluruh pengurus Partai Demokrat baik DPP maupun 34 DPD Partai Demokrat se Indonesia, Jumat kemarin dan hari ini, secara serentak melaporkan pelanggaran yang diduga dilakukan Wamendes PDTT, terkait dengan fitnah melalui statusnya di facebook,” ujar Boy Dawir.
Yang jelas, lanjut Boy Dawir, dari status facebook yang diunggah oleh Wamendes PDTT itu, Partai Demokrat merasa dirugikan, sehingga 34 DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia secara serentak mendatangi seluruh Papua, termasuk Polda Papua untuk melaporkan pelanggaran IT yang diduga dilakukan Wamendes PDTT tersebut.
Namun, Politisi Partai Demokrat yang akrab disapa BMD ini berharap ke depan, jika memang ada target-target tertentu, tidak perlu saling serang antara partai.
Oleh karena itu, BMD mengajak untuk menyiapkan pemimpin – pemimpin untuk bisa ikut bertarung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden tahun 2024 nanti.
“Ngapain hari ini main fitnah partai ke sana ke sini, tidak perlu itu. Jadi, kita tunjukkan kinerja kita kepada rakyat, sehingga rakyat itu bisa percaya kepada siapa, dari partai mana untuk dipilih jadi presiden dan wakil presiden di 2024, kalau targetnya ke sana,” tekannya.
Bahkan BMD mengingatkan, untuk tidak main fitnah antara partai satu dengan partai yang lain, tetapi masing – masing partai menjual program-programnya kepada masyarakat.
“Seperti yang dilakukan Wamendes kepada Partai Demokrat ini, kita minta untuk polisi harus duduk pada posisi hukum, sehingga kebenaran dan keadilan bisa ditegakkan secara hukum yang berlaku di negara kita,” tegas BMD.
Bahkan, tegas BMD, pihaknya meminta agar penanganan kasus itu, jangan sampai berat sebelah atau jangan karena Wamendes atau unsur pemerintah, sehingga harus dibela.
“Itu tidak boleh. Hukum harus ada ditegakkan, sehingga siapapun yang bersalah, harus diproses hukum. Dan, hari ini Partai Demokrat datang ke Polda, saya didampingi Bidang Hukum PartaiDemokrat Papua untuk melaporkan itu dan sudah diterima, selanjutnya akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tekannya.
Sebelumnya, DPP Partai Demokrat mengecam keras sikap Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi, yang mengunggah poster hoax yang memfitnah Partai Demokrat dan adik-adik mahasiswa di laman facebook pribadinya.
Tuduhan keji dan tidak berdasar dari seorang Wakil Menteri pemerintahan Joko Widodo kepada Partai Demokrat, kembali membuat Partai Demokrat mempertanyakan kesungguhan Wamendes ini membantu Presiden menangani pandemi covid-19.
Pasalnya, dalam poster yang diunggah ke media sosial itu, Wamendes Budi Arie Setiadi berusaha memfitnah Partai Demokrat dengan tulisan DE-MO-K-RA-T. Dengan menyebutkan “Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya”.
Selain itu, ditambah tagar Bongkar BiangRusuh dan meletakkan kata Demokrat dibawahnya dalam poster/meme tersebut, sangat tegas dan jelas, Wamendes Budi Arie Setiadi telah berusaha memfitnah Partai Demokrat sebagai biang rusuh dan menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa. (Tiara)