Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) membahas Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) Desain Olahraga Daerah (DOD) yang bersinergi dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Sejumlah stakeholder olahraga Papua diundang membahas Rapergub DOD dalam Focus Group Discussion yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Jumat (23/8/2024).
Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim mengatakan FGD tersebut untuk membahas Pergub tentang DOD yang akan disusun untuk memberikan kerangka hukum dan pedoman pelaksanaan pengembangan olahraga di Papua.
“Untuk memaksimalkan potensi olahraga daerah terutama di dalam mendukung pembinaan atlet lokal dan pengembangan infrastruktur Olahraga. Dengan disusunnya DOD diharapkan Papua telah siap sebagai Provinsi Olahraga,” ujarnya.
Dikatakan, dalam FGD tersebut seluruh stakeholder olahraga telah memberikan saran dan masukan untuk menyempurnakan Rapergub DOD ini. Sonya menyampaikan, Rapergub DOD ini akan dikonsultasikan ke Jakarta.
“Rapergub DOD ini sebagai bentuk implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, serta untuk dapat meningkatkan olahraga prestasi dan melahirkan atlet-atlet muda potensial,”. Ungkapnya.
Ia menambahkan, Peraturan Gubernur (Pergub) tentang DOD tersebut direncanakan rampung pada bulan September mendatang. “Rencana awal tanggal 9 September sudah rampung dan kita dapat serahkan ke Gubernur dan DPR, namun terkait dengan PON, tapi target kita tahun ini harus tuntas,” jelasnya.
Wakil Ketua KONI Papua, Elia Loupatty mengapresiasi Disorda Papua yang terus berupaya menggodok terbentuknya DOD melalui Rapergub yang telah disusun.
“Ini menunjukkan ada kemajuan karena konsep ini menjadi Pergub dan menjadi penuntun bagi semua stakeholder di bidang keolahragaan di Papua. Kami dari KONI melihat ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk menciptakan prestasi olahraga unggul di Provinsi Papua. Mudah-mudahan ini juga menjadi jalan menuju Papua menjadi Provinsi Olahraga,” tambahnya.
Ketua NPCI Papua, H Jayakusuma juga merasa terkesan karena pihaknya baru kali ini dilibatkan untuk membahas penyusunan konsep DOD. Menurutnya, sudah selayaknya seluruh stakeholder mengambil peran demi keberhasilan DOD.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama semua stakeholder olahraga untuk menyukseskan DOD ini, mudah-mudahan kami NPCI Papua bisa ikut berandil. Dan selanjutnya NPCI Papua akan memikirkan bagaimana perkembangan olahraga penyandang disabilitas Papua ke depannya hingga menuju prestasi yang lebih baik,” kata Jayakusuma.
Dari kalangan akademisi, Prof Saharudin Ita berpendapat DOD merupakan hal penting yang dicetuskan pemerintah pusat untuk memajukan olahraga di Indonesia dan merata hingga ke daerah, mengacu pada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Ini sebagai sebuah sarana atau wahana keilmuan yang harus masuk pada setiap insan akademisi karena menyangkut Olahraga Daerah. Kemasannya itu kearifan lokal, yang kita masukkan menjadi bahan untuk nasional dan internasional, tentu melalui kajian dan bantuan sport science dan yang lain seperti SDM dari keolahragaan ini akan berkembang menyesuaikan dengan DOD saat ini,” ujarnya.
FGD diikuti oleh sejumlah stakeholder olahraga di antaranya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, dan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua, pengurus cabang olahraga, hingga akademisi dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cenderawasih dan Pers.