“kalau tidak pemerintah harus mencari alternatif sebab kebiasaan ini juga menyangkut penghasilan sopir sehingga kalau tetap, maka kita yang lakukan pencegahan. Karena di gugus tugas, dinas perhubungan pekerjaannya adalah pencegahan,”lanjutnya.
Maka itu, kata Alfons minggu depan pihaknya akan menyiapkan cairan cuci tangan untuk sopir dan penumpang agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut.
“Itu salah satu cara yang akan kita lakukan,”singkatnya.
Ditanya terkait tujuan pembagian selebaran, Alfons mengatakan bahwa ada dua tujuan dimana yang pertama pihaknya melakukan hal tersebut sebagai bentuk kemandirian Dinas Perhubungan yang wajib melakukan hal-hal yang berkaitan dengan instruksi bupati.
“Yang kedua kita semua mau pastikan bahwa isu tentang virus corona adalah isu global dan semua kita harus bersinergi untuk bagaimana memberikan pandangan, edukasi yang positif serta humanis kepada setiap kita,”katanya.
“Selebihnya dari apa yang kita lakukan bila seandainya kecolongan tentu yang rugi adalah kita sendiri. maka itu kita himbau kepada masyarakat untuk dengar-dengaran apa yang disampaikan oleh pemerintah, tokoh gereja, adat dan pihak terkait lainnya karena ini demi kenaikan bersama,”imbuh Alfons menambahkan.
Alfons yang pernah menjabat Kepala Distrik Sentani itu menilai, jika semua pihak tidak hati-hati dalam upaya penanganan penyakit ini maka yang rugi adalah diri sendiri dan semua orang-orang ada disekitar kita. Oleh sebab itu, dibagian ini dinas perhubungan sebagai dinas teknis otomatis sudah melakukan hal-hal yang bersifat mandiri tanpa menunggu uluran tangan dari gugus tugas.
“Dengan artian ya kita jalan sambil kita akan lihat hal-hal apa yang berkaitan dengan bekap dana dan perlengkapan lainnya. Yang mana kita juga sudah lakukan pembagian handscoon (sarung tangan) kepada sopir-sopir walaupun ada problem dibagian masker yang sedang kita usahakan. Tapi kita khususkan untuk trayek kita dan sudah kita bicarakan dengan gugus tugas,”ujarnya.