Jayapura – Ketua DPRK Kabupaten Sarmi, Muhamat Asari Tiris menyoroti kinerja Direktur Rumah Sakit Hendrik Fintay Sarmi yang dinilai gagal sebagai seorang pemimpin di rumah sakit tersebut.
Menurutnya, rumah sakit Hendrik Fintay ini membutuhkan seorang pemimpin yang melayani bukan dilayani seperti bos. “Itu yang saya bisa tangkap, kenapa harus pemimpin? Karena pemimpin bukan hanya melihat dari sisi dia sebagai seorang pemimpin, tapi dia juga harus merasakan, tahu persis bahwa ini kerjanya seperti apa. Pemimpin itu melayani bukan seperti bos,”tandas Muhamat Tiris, baru baru ini kepada Pasific Pos di Jayapura.
Bahkan, Politisi Partai NasDem itu menyebut, Direktur Rumah Sakit Hendrik Fintay Sarmi ini gagal sebagai seorang pemimpin. “Sosok Direktur Rumah Sakit Hendrik Fintay Kabupbenar Sarmi, saat ini benar benar menjadi sorotan. Dia gagal, apalagi sosok Direktur Rumah Sakit Hendrik Fintay sosoknya seperti bos, bukan pemimpin,”tegasnya.
Sehingga kedepannya kata pemuda asal Sarmi itu, yang di butuhkan di Rumah Sakit Hendrik Fintay itu adalah sosok seorang pemimpin. “Ini menjadi catatan penting untuk DPRK Sarmi maupun Pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi lebih baik lagi ke depan,” tekannya.
Padahal kata Muhamat Tiris, fasilitas di rumah sakit itu luar biasa bahkan fasilitasnya juga masih bagus. “Cuman ya itu tadi, perlu ada evaluasi mulai dari pemimpin rumah sakitnya. Karena sudah 3 tahun berjalan, tapi masih begitu -begitu saja,”bebernya.
Untuk itu, sekali lagi ia tekankan, rumah sakit Hendrik Fintay ini butuh sosok pemimpin yang melayani masyarakat, bukan bos.
Pada kesempatan itu juga, Ketua DPRK Sarmi ini menyampaikan jika dirinya baru saja melakukan
kunjungan kerjan ke RSUD Dok II, Kota Jayapura, Provinsi Papua Induk, yang langsung diterima oleh Direktur RSUD Dok II Jayapura, dr. Aaron Rumainum, M.Kes.
Kunjungan kerja itu untuk membahas beberapa persoalan yang terjadi di Rumah Sakit Hendrik Fintay Sarmi, khususnya dengan pasien rujukan dari Sarmi ke RSUD Dok II Jayapura.
Ia pun mengaku senang karena kedatangannya disambut baik oleh dr. Aaron Rumainum dan stafnya.
Seperti diketahui, Rumah Sakit Umum Daerah Hendrik Fintay Sarmi ini kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah setempat serta Kementerian Kesehatan, untuk itu Legislator dari Partai NasDem itu dalam kunjungan kerjanya di Jayapura mendatangi Dirut RSUD Dok II Jayapura lakukan shering dan minta masukan agar kedepannya pelayanan Rumah Sakit Fintay Sarmi itu menjadi lebih baik.
Bahkan, Muhamat Tiris menyampaikan, jika dirinya juga telah mendatangi beberapa rumah sakit di Jayapura. Sehingga ia mendapatkan banyak masukan dari teman teman kesehatan
pendamping pasien rujukan. Baik di RSUD Dok II, Rumah Sakit Yoari, dan Rumah Sakit Abe. Namun ia mengaku memang ada beberapa kendala.
“Kami sudah datang ke Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura, untuk kedepannya kami berharap orang Sarmi dengan hadirnya Pemerintahan baru ini tidak lagi mendapat kesulitan seperti yang sudah terjadi”,ungkapnya alumni SMK Negeri 3 Kotaraja itu, belum lama ini.
Apalagi kata Muhamat Tiris, tidak semua pasien itu tanggung BPJS, terutama pasien yang mabuk lalu patah akibat kecelakaan.
Diungkapkan, hal – hal seperti ini yang telah dibahas dan dibicarakan dengan Dirut RSUD Jayapura, sebab banyak pasien rujukan dari Sarmi datang ke RSUD di Kota Jayapura, tapi kendalanya ruangan sudah penuh dan juga ada beberapa hal yang belum diselesaikan.
Kendati demikian, Ketua DPRK Kabupaten Sarmi itu pun mengaku sangat bersyukur karena mendapatkan saran masukan dari Direktur RSUD Dok II dr. Aaron Rumainum, M.Kes terkait dengan kondisi Rumah Sakit Hendrik Fintay saat ini yang menurutnya begitu memprehatinkan.
Dimana sampai saat ini ungkap Tiris, belum maksimal. Untuk itu, ke depannya ia pastikan akan ada evaluasi agar ebih maksimal lagi dalam pelayanan.
“Tadi Direktur RSUD Dok II sampaikan, ada seribu lebih rujukan dari Sarmi menuju Dok II, dan itu tidak bisa dilayani semua karena ada beberapa hal yang tidak bisa ditanggung oleh BPJS. Sehingga itu salah satu kendala. Tapi saya pun terima kasih karena Ibu Kadis Kesehatan Sarmi sudah sempat datang untuk melakukan kerjasama sebagai tindak lanjut dari beberapa persoalan pasien yang terjadi,”ungkapnya.
Legislator DPRK Sarmi itu pun mengaku bersyukur kepada Tuhan karena kunjungan kerjanya ke beberapa rumah sakit di Kota Jayapura berjalan dengan baik dan lancar.
Hanya saja kata pemuda asal Sarmi itu, ada saran dan masukan dr. Aaron Rumainum selaku Direktur RSUD Dok II, untuk bagaimana rumah sakit Hendrik Fintay di Kabupaten Sarmi ini pelayanannya juga bisa maksimal seperti rumah sakit yang lain.
Untuk itu, kata Muhamat Asari Tiris, hal ini menjadi catatan penting. Sehingga sebagai Ketua DPRK Sarmi dan sebagai wakil rakyat, ia akan mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi, sebab tidak semua pasien harus dirujuk ke Kota Jayapura, lantaran masyarakat Sarmi juga sudah punya Rumah Sakit tipe C yang harus dimanfaatkan, cuman harus di evaluasi.
“Terkait pertemuan dengan Direktur RSUD Dok II Jayapura, untuk fasilitas rumah sakit Hendrik Fintay sendiri sesuai dengan Tipe C itu sudah terpenuhi”, pungkasnya. (Tiara).