Berdasarkan model PDDM, rata-rata eror kesalahan prediksi selama 2 minggu terakhr hanyalah sebesar 1.5 persen. Setelah diujikan prediksi kedepan selama 4 hari terakhir sejak 26 maret, model ini ternyata sangat akurat, dengan eror yang dihasilkan selalu dibawah 1 persen yakni maksimum sebesar 0.9 persen dan minimum 0.18 persen. Keunggulan lainnya dari model PDDM ini adalah kemampuannya untuk memprediksikan waktu terparah dan waktu berakhirnya pandemi Covid-19 ini di Indonesia.
Dengan model tersebut diperkirakan penambahan maksimum total penderita perhari adalah disekitar minggu kedua April 2020 (yakni disekitar 7 April sampai 11 April 2020) dengan penambahan lebih kurang 185 pasien/hari dan diperkirakan akan terus terus menurun setelahnya.
Berdasarkan data yang ada diperkirakan pandemi akan berakhir lebih kurang 100 hari setelah 2 maret 2020 yakni disekitar tanggal 29 Mei 2020. Maksimum total penderita Covid-19 positif adalah sekitar 6174 kasus. Sejak pertengahan Mei 2020, penambahan total penderita sudah relatif kecil.
Berdasarkan hasil ini, disarankan ritual mudik lebaran tidak dilakukan dan kegiatan tarawih dimesjid selama Ramadhan ditiadakan, yakni intervensi ketat oleh pemerintah melalui parsial lockdown dan social dan phsical distance yang ketat, terus dilakukan sampai pandemi benar-benar berakhir diawal Juni 2020.
Prediksi yang dikemukakan tersebut didasari atas data penderita sampai tanggal 26 Maret 2020 dan diasumsikan telah adanya intervensi (ketat) dari pemerintah sejak minggu ke-3 bulan maret 2020 dan intervensi ini telah berhasil.