JAYAPURA — Dalam rangka membentuk mental dan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih dan berintegritas dalam pelayanan birokrasi, sebanyak dua puluh lebih pejabat eselon II dan III di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mengikuti kegiatan Revolusi Mental Kepemimpinan bertempat di LantaI III Dinkes Papua, Kamis hingga Sabtu (11-13/02/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes di sela-sela kegiatan mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan revolusi mental ini adalah sebagai upaya membentuk mental dan karakter para birokrat di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya agar mampu bekerja sesuai aturan, taat, jujur dan dijauhkan dari penyimpangan pengelolaan keuangan atau korupsi.
“Kita tahu akar dari korupsi dan kemalasan itu datang dari hati yang tidak taat. Sebagai orang Kristen, saya berharap para pejabat yang mengikuti kegiatan ini bisa dipulihkan. Kita boleh kelola uang banyak, tapi kalau mental kita bobrok maka terjadi penyimpangan,” ujar Robby.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini nantinya selain diikuti oleh para pejabat dan staf di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, s juga akan dikuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan seluruh Puskesmas se-Papua.
Salah seorang pembicara dari Christian Men’s Network Indonesia (CMNI) Papua Pdt. George Sorontouw mengapresiasi inisiatif Kepala Dinas Kesehatan Papua Bapak Robby Kayame untuk menggelar acara ini.
Sebab baginya, giat seperti ini sangat menolong para pemimpin di Papua, khususnya para pejabat di Dinas Kesehatan Papua dalam membentuk karakter mereka menjadi orang Kristen yang takut akan Tuhan, memiliki karakter yang baik, berperilaku baik dalam rumah tangga maupun di kantor.
“Salah satu hal yang kita harapkan ialah agar para pejabat ini bisa takut akan Tuhan dan bekerja melayani masyarakat sesuai firman Tuhan, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti malas dan korupsi,” ujarnya.
Pembicara lain dari CMNI Yulius Denny Polii mengatakan tema yang diangkat adalah pemulihan mental bagi para pejabat pria. Sebab Firman Tuhan dalam Injil mengatakan bahwa pria adalah kepala atau imam.
“Kalau imam itu sumbernya, hati dan pikirannya bersih maka otomatis mempengaruhi terhadap keluarga dan itu terbawa ke lingkungan kantor,” kata Yulius.
Yulius berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa dipulihkan dan menjadi penggerak revolusi mental dalam keluarga dan lingkungan kerjanya.
Kegiatan Revolusi Mental ini menghadirkan 7 pembicara nasional dari CMNI Papua yang juga diisi dengan sesi diskusi bersama para peserta. Turut ikut menjadi peserta, Sekretaris Dinas Kesehatan Dr. dr. Arry Pongtiku, MHM.