Pasific Pos.com
Headline

Dinamika PSU, Kemenag Papua Ingatkan Tetap Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

Kakanwil Kemenag Papua Klemens Taran (kiri) bersama Asisten Bidang Perekonomian Setda Papua, Setiyo Wahyudi. (Foto : istimewa)

Jayapura – Kanwil Kemenag Provinsi Papua telah melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun 2025 yang dibuka secara resmi oleh Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI guna menyatukan langkah demi mewujudkan daya saing umat guna kemaslahatan masa depan Papua sesuai dengan delapan program prioritas kementerian atau Asta Protas.

Dari hasil Rakerwil muncul 10 rekomendasi utama seperti peningkatan layanan digitalisasi hingga revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA), pendataan situs keagamaan sebagai upaya pelestarian budaya lokal serta percepatan Zona Integritas guna tata kelola bersih bebas korupsi.

Selain itu, demi menjaga kerukunan antarumat beragama tetap mendapat perhatian serius terutama terkait dinamika Pemilihan Suara Ulang (PSU).

Dalam hal ini Kemenag bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah menyampaikan imbauan pada 13 Agustus 2024, yang relevan hingga saat ini, pada masyarakat agar mensukseskan pemilu secara damai dengan menjunjung tinggi toleransi serta netralitas tempat ibadah demi terciptanya suasana demokratis harmonis demi persatuan daerah.

Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran dalam acara Halal Bihalal di Jayapura, Rabu (23/4/2025).

Pada acara tersebut, dilakukan peresmian tiga fasilitas baru yakni Studio Podcast “Klemens Taran” sebagai ruang informasi dan dialog keagamaan; Ruang Rapat “Amsal Yowei” untuk rapat daring dan luring; serta Kantin “Berkat Amal” sebuah fasilitas pendukung sekaligus wahana mempererat kebersamaan pegawai.

Disampaikan pula bahwa Menteri Agama telah meluncurkan Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa secara nasional termasuk wilayah Papua sebagai bagian dari program ekoteologi salah satu prioritas Kementerian Agama yang bertujuan penghijauan sekaligus menjaga warisan budaya lokal melalui pohon matoa simbol ketahanan ekologis masyarakat setempat.

Leave a Comment