Pasific Pos.com
Headline

Debat Publik Kedua, JOEL Tampil Kalem Hingga Konsep Pembangunan Masa Depan Mimika

Timika –  Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Kabupaten Mimika kembali menggelar Debat Publik Kedua Calon Kepala Daerah Kabupaten Mimika periode 2024-2029,  Selasa, 19 November 2024.

Debat dilaksanakan di Gedung Olahraga Futsal Mimika disiarkan secara live melalui media Nasional Metro TV, dihadiri Forkopimda, tamu undangan dan pendukung Masing-masing calon bupati dan wakil Bupati  Mimika.

Debat publik kedua calon Bupati dan calon Wakil Bupati Mimika, dihadiri ketiga pasangan calon yakni Johannes Rettob dan Emanuel Kemong (JOEL) calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika nomor urut 1, Maksimus Tipagau dan Peggi Patrisia Pattipi (MP3) calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika nomor urut 2 dan Alexsander Omaleng dan Yusuf Rombe Pasarin (AIYE) calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika nomor urut 3.

Koordiv Hukum KPU Mimika Hyeronimus Kia Ruma menyampaikan tema kali ini yakni Penyelesaian Persoalan Daerah Melalui Sinergitas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, dan Penguatan Nasionalisme Untuk Memperkokoh NKRI.

Dikatakan, debat dimaksudkan untuk menggali lebih dalam dan luas setiap tema yakni sinergitas, nasionalisme dan hukum yang dikaitkan dengan program kerja dan visi misi Paslon.

Cabup Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong (JOEL) tampil dengan seragam baju warna khas PDIP.

Paslon JOEL tampil kalem dengan lebih fokus memaparkan program-program kerjanya dan menjawab dengan santai semua pertanyaan dari panelis maupun pertanyaan dari masyarakat dan paslon no 1 dan 2.

Paslon JOEL memaparkan Mimika masih menghadapi tantangan besar dalam penyerapan tenaga kerja, khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP) dan masyarakat nusantara.

Menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penciptaan peluang kerja, oleh karena itu pasangan JOEL  berkomitmen untuk membawa perubahan nyata untuk Kabupaten Mimika.

“Jika kami terpilih kami akan memperkuat kerjasama dan koordinasi dengan PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini bertujuan untuk membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat Mimika agar dapat terlibat langsung dalam industri tambang dan sektor lainnya,” pungkasnya.

JOEL  juga berkomitmen untuk memperluas program pendidikan dan pelatihan, memastikan masyarakat Mimika, terutama anak-anak muda, memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Untuk jangka panjang, pasangan ini berencana membangun ekosistem industri yang mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, mereka ingin memastikan bahwa baik OAP maupun masyarakat nusantara di Mimika dapat bekerja secara produktif dan sejahtera.

Sementara wakil bupati Emanuel Kemong menyampaikan bahwa Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah memaksimalkan peran Institute Nemangkawi sebagai pusat pelatihan keterampilan.

Lembaga ini akan dioptimalkan untuk membekali anak-anak muda Mimika dengan kemampuan yang relevan di dunia usaha dan industri.

Tidak hanya itu, pasangan ini juga mendorong munculnya wirausaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga pembangunan ekonomi di Mimika dapat berjalan lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Dengan visi ini, kami yakin bahwa tenaga kerja OAP dan masyarakat nusantara di Mimika akan memiliki masa depan yang lebih cerah. Kami tidak hanya ingin mereka bekerja, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan daerah,” ujar Emanuel Kemong.

Melalui program-program strategis ini, pasangan JOEL siap membawa Kabupaten Mimika menuju era baru, di mana SDM Mimika menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Terkait dengan penataan birokrasi, kata JOEL pentingnya penataan birokrasi yang sesuai dengan regulasi untuk memastikan pemerintahan berjalan dengan baik.

Menurutnya, pemerintahan adalah pelayan masyarakat, sehingga jika tata kelola birokrasi tidak benar, hal tersebut akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik.

“Pelayanan kepada masyarakat akan terganggu jika birokrasi tidak ditata dengan baik. Karena itu, semua harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada,” kata Rettob.

Ia juga menyoroti pentingnya menempatkan orang yang tepat pada posisi yang sesuai dengan keahlian, keterampilan, dan potensinya.

“Setiap jabatan harus diisi oleh orang yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat akan menjadi lebih maksimal,” tambahnya.

Rettob menambahkan jika terpilih JOEL akan melakukan memperkuat sistem, dan mengedepankan prinsip pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel. Hal ini dianggap sebagai langkah penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

Untuk Panelis KPU bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Prof. Dr. Melkias Hetharia, SH., MA., M.Hum, Prof. Dr. Mesak Lek, SE, M. Si, Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS, Terianus L. Safkaur, S.Sos., MPA.

Kemudian, Jake Merril Ibo, S.Th., M.Si, Ketua Lembaga Pusat Bantuan Mediasi GKI (PBM-GKI) di Tanah Papua dan Alwan Ola tenaga profesinal dari Jakarta.

Leave a Comment