WAROPEN-Penyaluran Dana Desa tahap pertama senilai 8 persen dan Non BLT sudah dicairkan. Kata Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kampung Jermias Rumi, saat ini tahapan 8 persen yang diperuntukkan untuk pencegahan covid-19 sudah dalam tahapan pencairan di tiap-tiap kampung.
Lanjut Jermias Rumi, dari tiga tahapan pencairan dana desa, yang dibagi menurut mekanisme tahapan pertama dan kedua senilai 40% dan tahapan ketiga atau tahap terakhir senilai 20%. Namun dari masing-masin tahapan juga ada tiga kali pencairan, yakni tahapan 8% untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, bantuan BLT, dan Non BLT.
“Untuk tahap pertama, 8 persen sama non BLT sudah dalam tahap pencairan di 100 kampung di Kabupaten Waropen,” ungkap Jermias Rumi, ditemui Senin (26/4) kemarin.
Kata dia, sementara ini dari desa atau kampung memang masih menunggu untuk pencairan pada tahapan ketiga yakni pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sedangkan untuk dana Non BLT sendiri di 100 kampung dikonfirmasi sebesar 19 miliar lebih, dan sudah masuk ke rekening-rekening kampung.
“Sesuai dengan juknis dari kementrian akan masuk perbulan, tapi kita sudah empat bulan, jadi harapan kita akan masuk tiap empat bulan, sementara juga baru di proses,” tambah Jermias Rumi.
Dijelaskan pula, dari nilai 8% ini diperuntukkan untuk covid 19 dan non BLT yang sudah masuk. Droppingnya ternyata tiga tahap. 8% untuk covid, non BLT dan BLT. Non BLT akan didiperuntukkan sesuai dengan sudah direncanakan oleh kampung itu masing-masing. Tapi prioritas utamanya adalah program padat karya tunai.
Pagu dana Desa kata Jermias Rumi bervariasi di tiap kampungnya. Desa yang menerima ADD paling rendah ditahun ini senilai 700 jutaan dan terbanyak mencapai 2 miliar lebih. Dari total dana desa yang dialokasikan untuk Kabupaten Waropen senilai 105 miliar lebih. Jumlah ini lebih banyak 3 miliar lebih dari sumber dana ADD tahun 2020. (il/af).
