Jayapura – Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakti, Brijen TNI Izak Pangemanan menegaskan bahwa tidak ada penambahan pasukan di wilayah Korem 172/PWY. Hal ini dikatakan saat melepas keberangkatan 3 batalyon Satgas Pamtas yang telah purna tugas, berlangsung di Dermaga Satrol Lantamal X Jayapura, Senin (15/3/2021).
Danrem 172/Praja Wira Yakti, Brigjen. TNI. Izak Pangemanan mengatakan, ke 3 batalyon yang purna tugas sebagai satgas Pamtas RI-PNG adalah Batalyon Infanteri Mekanis Raider 413/Bremoro, Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia dan Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam. Ketiga batalyon tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai satgas pengamanan perbatasan selama kurang lebih 9 bulan, dan dalam pelaksanaanya itu, ke tiga batalyon dinyatakan sukses dalam menjalankan tugas.
“Hal itu diindikasikan dengan tidak adanya gejolak sosial di tengah masyarakat, malah mereka bisa melakukan pendekatan dengan berbagai karya bakti, dan hal ini berbuah manis dengan adanya sejumlah senjata yang secara sukarela diserahkan oleh masyarakat kepada mereka,” ujar Danrem.
“Selama mereka bertugas tidak ada gejolak sosial yang timbul di tengah masyarakat, malah masyarakat merasa terbantu dengan keberadaan mereka, dan berbagai kelompok yang tadinya kerap mengganggu keamanan, saat ini sudah tidak ada aktifitas lagi, semua sudah kembali ke tengah masyarakat, tidak ada darah yang menetes, dan semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik, sehingga tidak heran ada sebagai warga yang secara sukarela menyerahkan senjata api milik mereka kepada personel satgas” ujar Danrem, Brigjen. TNI. Izak Pangemanan.
Ditambahkan Danrem, diterimanya satgas tersebut di tengah masyarakat adalah tidak lain karena saat ini, satgas Pamtas sudah merubah pola kerja mereka. “Saat ini mereka tidak hanya bertugas menjaga tapal batas negara, tetapi lebih dari itu, para prajurit Satgas Pamtas, juga melakukan kegiatan social di tengah masyarakat, baik itu membantu pembangunan di kampung, melaksanakan pengobatan massal, membantu pendidikan dan lain sebagainya, sehingga hal ini lah yang membuat merasa bahwa satgas Pamtas adalah bagian dari keluarga mereka,” tegasnya.
Di Kesempatan yang sama, Bupati Keerom, Piter Gusbager, memberikan apresiasi atas berbagai capaian yang telah ditorehkan oleh ketiga satgas selama bertugas di Papua, terkhusus di Kabupaten Keerom, yang adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara PNG. Dikatakan Piter Gusbager, keberadaan Satgas Pamtas TNI adalah hal yang biasa bagi masyarakat, begitupun Satgas Pamtas sudah menganggap warga di perbatasan sebagai keluarga dan saudara mereka sendiri, tak jarang mereka membantu kesulitan warga, baik itu dalam bentuk pelayanan kesehatan, pendidikan maupun membantu pembangunan.
Ditambahkan, dalam pelaksanaan tugasnya, ketiga satgas Pamtas tersebut telah melaksanakan pendekatan yang lebih humanis, sehingga kehadiran mereka bisa diterima dengan hangat oleh masyarakat di Kabupaten Keerom.
“Kita bersyukur, ketiga satgas ini bisa melaksanakan tugas dengan baik, dan sama sekali tidak ada gesekan dengan masyarakat, malah merekalah yang banyak membantu kesulitan warga di kampung-kampung di tapal batas negara, sehingga di wilayah kami bisa terjaga kondusifitas kamtibmas dengan baik. Kesan saya, Satgas Pamtas TNI sangat dekat dengan masyarakat, dan memperlakukan masyarakat layaknya bagian dari keluarga dan saudara mereka sendiri,” jelas Bupati Keerom, Piter Gusbager.
Kepada Satgas yang baru, Bupati Keerom berpesan agar mereka bisa mengembangkan prestasi yang sudah ditorehkan oleh satgas yang lama, dan melakukan hal yang terbaik bagi masyarakat, selain tetap melaksanakan tugas sebagai penjaga kedaulatan perbatasan negara. “Gunakan pendekatan hati, rebut hati rakyat, bekerja dan menjaga wilayah ini dengan kesungguhan dan penuh dedikasi, dan kedepan pendekatan kesejahteraan, agar wilayah perbatasan bisa semakin aman dan kondusif, dan masyarakat pun bisa lebih menerima TNI,” tegas Piter Gusbager.