Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

Cegah Penyakit Kronis Melalui Fitur Skrining Riwayat Kesehatan dari BPJS Kesehatan

Peserta JKN.

Jayapura – Dalam upaya pencegahan penyakit kronis di kalangan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan layanan skrining riwayat kesehatan. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Hernawan Priyastomo, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah awal yang penting untuk mendeteksi potensi risiko penyakit kronis sebelum menjadi lebih serius.

“Skrining riwayat kesehatan merupakan langkah preventif yang dirancang untuk mengenali risiko kesehatan sedini mungkin, sehingga tindakan pencegahan bisa segera diambil. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Hernawan di Jayapura, Selasa (22/10/2024).

Menurut Hernawan, skrining ini dilakukan secara rutin setiap tahun dan bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan peserta JKN, khususnya dalam mendeteksi empat penyakit kronis yang paling umum, yaitu diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik, dan penyakit jantung koroner.

“Penyakit-penyakit tersebut dapat memberikan dampak serius terhadap kualitas hidup jika tidak diantisipasi sejak dini. Dengan skrining ini, peserta bisa mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi kesehatannya dan dapat segera melakukan penyesuaian dalam gaya hidup atau menjalani pengobatan yang diperlukan,” tambahnya.

Skrining ini disediakan melalui beberapa media, seperti Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), aplikasi Mobile JKN, serta situs web BPJS Kesehatan. Peserta JKN bisa dengan mudah melakukan skrining secara mandiri, hanya dengan mengisi data kesehatan dasar yang diminta.

“Setelah skrining selesai, hasilnya akan langsung ditampilkan, memberikan gambaran awal tentang status kesehatan peserta, yang apabila hasilnya berisiko rendah, peserta hanya disarankan untuk menjaga pola hidup sehat, sedangkan risiko sedang atau tinggi, perlu pemeriksaan lebih lanjut di FKTP agar bisa dilakukan evaluasi lebih mendalam,” jelas Hernawan.

Peserta dengan risiko tinggi juga akan direkomendasikan untuk mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), yang dirancang khusus untuk membantu pengelolaan penyakit kronis secara terintegrasi.

“Melalui Prolanis, peserta dapat mengikuti program perawatan yang intensif dan terstruktur, salah satunya mendapatkan obat rutin prolanis sesuai resep atau anjuran dokter agar menjaga kondisi kesehatan mereka tetap stabil,” tambah Hernawan.

Dalam kesempatan yang sama, Welmince Riwo, peserta JKN, mengungkapkan bahwa skrining riwayat kesehatan sangat membantu dirinya memahami kondisi kesehatannya secara pribadi. Menurut Welmince, proses skrining yang mudah dan cepat sangat memudahkan dirinya untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.

“Prosesnya simpel, saya cukup mengisi beberapa data melalui aplikasi Mobile JKN, ceklis jawaban-jawaban berdasarkan identifikasi data kesehatan saya, lalu hasilnya langsung keluar. Dari sana saya tahu kondisi kesehatan saya dan apa yang perlu saya perhatikan,” kata Welmince.

Menurutnya, program skrining ini menjadi sarana yang sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang belum memahami pentingnya deteksi dini penyakit, khususnya penyakit kronis.

Welmince menambahkan, awalnya ia tidak terlalu menyadari pentingnya skrining kesehatan. Namun setelah mengikuti arahan dari petugas BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Jayapura, ia menyadari bahwa proses ini bisa menyelamatkan nyawa dengan mencegah kondisi serius berkembang lebih lanjut.

Program skrining riwayat kesehatan BPJS Kesehatan juga menjadi bentuk upaya edukasi dan pengingat kepada masyarakat akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan agar peserta JKN tidak hanya bergantung pada pengobatan, tetapi juga lebih sadar dalam menjaga kesehatan mereka sejak dini.

Selain memberikan manfaat individu, skrining kesehatan juga berperan penting dalam menjaga sistem kesehatan nasional tetap berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya peserta yang sadar akan kondisi kesehatannya, tekanan pada fasilitas kesehatan diharapkan bisa berkurang karena banyak potensi penyakit dapat dicegah sebelum mencapai tahap kritis.

Hernawan berharap, peserta JKN di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Jayapura, memanfaatkan program skrining riwayat kesehatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan skrining, kita bisa lebih siap menjaga kesehatan sebelum masalah serius muncul,” tutupnya.

Leave a Comment