MERAUKE,ARAFURA,-Terkait dengan wabah flu babi yang sudah melanda di Manokwari maka Kabupaten Merauke sudah memperketat masuknya babi dan produknya dari luar karena memang untuk lalu lintas babi dari Papua Barat ke Provinsi Papua memang sudah tidak diperbolehkan. Jadi yang diijinkan hanya lalu lintas antar Papua saja. namun karena Kabupaten Merauke dikenal sebagai sentralnya ternak dan pangan maka kondisi tersebut tidak terlalu menimbulkan masalah. Justru permasalahannya terletak pada produk yang masuk dari luar Merauke.
“Untuk yang keluar kita hanya membatasi populasi saja agar populasi yang ada di Merauke tidak berkurang. Sebab jika sampai kurang justru akan menyebabkan kesulitan nantinya. Biasanya begitu, jika peternak hanya mementingkan profitnya saja tanpa memperhitungkan dampak ekonomis maka ke depannya akan habis juga,” jelasnya di hadapan wartawan pada acara silaturahmi di Kantor Karantina Pertanian belum lama ini.
Lebih lanjut Sudirman menambahkan, di bidang peternakan terdapat program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) sehingga tidak boleh dipotong. Di daerah Sulawesi cukup banyak apalagi ketika mendekati Hari Raya Idul Adha maka lalu lintas sapi melonjak, terutama ke daerah Kalimantan. Baik untuk perdagangan yang umum maupun pesanan khusus Hari Raya Idul Adha.**