JAYAPURA – Keinginan Koni untuk mempertadingan delapan cabor sebagai ajang eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021, masih harus menunggu keputusan dari Gubernur Papua yang juga selaku ketua Umum PB PON, Lukas Enembe.
Penegasan itu disampaikan Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda kepada pers di Jayapura, Kamis, 3 September 2020.
Menurutnya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koni beberapa hari lalu, ada sebanyak delapan induk organisasi cabang olahraga baru.
Ya, syarat bagi cabor baru jika ini dipertandingkan pada PON XXI di Aceh-Sumut, maka harus lakukan eksebisi pada PON XX Papua, ini harus kita bicarakan lagi dengan ketua umum PB PON,’’ kata Yunus Wonda.
Yunus mengatakan, sebagai ketua harian, dirinya tidak bisa mengambil keputusan. Karena ini terkait dengan akomodasi, transportasi dan bidang lainnya.
“Permintaan koni untuk ada cabor baru melakukan eksebisi akan kita laporkan dulu kepada ketua umum PB PON, karena ini terkiat dengan biaya yang harus hitung kembali,” tegasnya.
Delapan organisasi induk cabang olahraga diterima sebagai anggota baru KONI. Ini berdasarkan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 hari terakhir yang digelar secara virtual, Kamis (27/8).
Delapan induk organisasi tersebut, yaitu Persatuan Pusat Modern Penthatlon Indonesia (PP MPI), Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Indonesia Beladiri Amatir (IBA-MMA), Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI), Perkumpulan Binaraga Fitnes Indonesia (PB PBFI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABERI), dan Federasi Ice Skating Indonesia (FISI).