MERAUKE,ARAFURA,-Secara serentak, Sabtu (5/12) lalu telah dilakukan penanaman mangrove di seluruh Indonesia dalam lingkup Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat. Khusus untuk Balai Wilayah Sungai Papua –Merauke menanam 2.000 mangrove dimana 1.800 pohon telah ditanam 2 hari sebelumnya. Sedangkan sisa 200 pohon dilakukan penanamannya pada tanggal 5 Desember 2020 dalam rangka Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-75. Sejumlah pihak yang turut dilibatkan antara lain Pemda Merauke, TNI, Polri, Unmus, LMA, komunitas peduli sungai, pers dan masyarakat. Kepala Balai Wilayah Sungai Papua-Merauke, Yulianus Manuel Mambrasar, S.ST,M,Si,MT dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari itu merupakan salah satu bagian dari tupoksi Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan BWS Papua-Merauke sebagai kepanjangan tangan ikut mensukseskan gerakan penanaman mangrove tahun ini.
“Mengingat begitu pentingnya pelaksanaan kegiatan ini sehingga penanaman dilakukan secara serentak dari Sabang sampai Merauke yang dilakukan secara virtual. Karena di Papua matahari terbit 2 jam terlebih dahulu sehingga penanaman langsung dilakukan. Nantinya pada pukul 11.00 waktu Papua dan pukul 09.00 waktu Jakarta dibuka secara resmi oleh Menteri PUPR,”jelasnya pada kegiatan penanaman mangrove di Pantai Lampu Satu. Yulianus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan rekanan yang telah berperan serta dalam aksi penanam mangrove tersebut. Dijelaskan, penanaman mangrove tersebut merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilaksanakan pada tahun ini. Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk bersama-sama melestarikan lingkungan.
Papua pada umumnya merupakan daerah rawa dimana rawa atau hutan mangrove atau hutan konservasi ini berfungsi untuk menunjang kelangsungan hidup habitat laut. “Pak Kapolres sudah mengusung program yang luar biasa dan kami sudah berdiskusi untuk mengembangkan kawasan pantai ini. Upaya ini semakin diperkuat dengan adanya dukungan penuh dari jajaran TNI, baik Danrem, Dandim dan Danlantamal. Teristimewa saudara-saudara kita dari LMA,”ujarnya. Ia menambahkan, kehadiran pemerintah di sini untuk mengembalikan nuansa dan situasi walaupun tidak seperti yang Tuhan berikan. Memang sesuatu yang sudah rusak jika sudah diperbaiki hasilnya tidak akan sama seperti semula. “Namun kita berfungsi untuk mempercantik, paling tidak mengurangi dampak yang diakibatkan dari kerusakan itu sendiri,”pungkasnya.