MERAUKE,ARAFURA,-Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan dan Kemaritiman, Buyung Lalana mengemukakan bahwa tujuan kunjungannya ke Kabupaten Merauke untuk memonitor dan mengevaluasi pengangkutan barang yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan melalui kegiatan transportasi. Dalam hal ini terdapat beberapa rute pelayaran dari luar yang masuk ke Merauke melalui tol laut dan kapal perintis. Ketika melalui tol laut diharapkan dapat mengangkut kebutuhan bahan pokok yang penting dan saat kembalipun demikian, membawa sesuatu sehingga tidak dalam kondisi kosong. “Jadi saat kembali muatan yang ada dapat terisi dengan barang-barang dari Merauke.
Berdasarkan informasi dan peninjauan langsung di lapangan diketahui bahwa Merauke mengalami kelebihan stok beras. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog Merauke dan memang benar terjadi kelebihan beras. Kami juga sudah melaporkan kepada menteri sehingga dapat ditemukan solusi dan beras dapat diangkut keluar,”jelas Buyung kepada wartawan di Pendopo Wushu Indonesia kemarin. Ia menjelaskan, Kementerian Perhubungan hanya menyiapkan sarana transportasi dimana muatan balik akan diisi beras dari Merauke untuk disalurkan ke daerah lain, baik ke Pulau Jawa maupun kawasan Papua itu sendiri. Khusus untuk di kawasan Papua dapat dikirim ke Jayapura, Manokwari, Sorong maupun sejumlah titik di daerah pegunungan.
Selain fokus pada angkutan laut, pihaknya juga fokus pada angkutan darat dan angkutan udara sehingga tercipta sebuah kegiatan transportasi yang mendukung kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan pokok maupun logistik. “Kita akan membuktikan hal ini dalam waktu dekat dimana pada minggu pertama Bulan November beras akan mulai diangkut keluar Merauke. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, antara lain wakil bupati, tokoh masyarakat, Bulog dan lain sebagainya demi terealisasinya rencana tersebut. Adapun tujuan yang akan dibidik nanti adalah Pulau Jawa dan diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh para petani di Merauke,”pungkasnya.