MERAUKE – Sebanyak 400 sak beras diserahkan oleh Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze kepada warga di sejumlah titik yang terdampak banjir, Minggu (6/4). Sekitar pukul 10.00 WIT, bupati beserta rombongan bergerak dari kediaman menuju pemukiman warga untuk menyerahkan bantuan. Hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang menjadi korban banjir akibat curah hujan yang tinggi maupun banjir rob.
Mengenakan sepatu boot, bupati melewati genangan air yang tersisa dan kubangan lumpur demi melihat langsung kondisi warga. Saat menyerahkan bantuan di kawasan pintu air, bupati memberikan arahan kepada warga terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi musibah yang datang tidak dapat diperkirakan karena bisa terjadi dengan tiba-tiba.
Bahkan warga saat ini harus tertimpa dua musibah sekaligus yaitu banjir rob dan juga akibat curah hujan. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat dibagi secara merata dan digunakan dengan baik oleh warga. “Untuk program jangka panjang kita akan data semua dan akan ada program yang masuk ke sini. Tentu harus ada koordinasi dengan pihak RT, RW, kelurahan, distrik dan dinas terkait sehingga warga bisa lebih diperhatikan,”tukasnya.
Usai pemberian bantuan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh termasuk mendengarkan penjelasan dari instansi terkait mengenai pertimbangan dan langkah-langkah yang akan dilakukan. Diharapkan pasca evaluasi semua akan tertata lebih baik lagi khususnya yang terkait dengan rencana tata ruang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Sementara itu saat ditemui wartawan usai pemberian bantuan di Kampung Matandi Kelurahan Kamahedoga, bupati menegaskan bahwa langkah konkrit pertama yang akan dilakukan untuk mengatasi banjir di antaranya revisi RT RW dan akan berdampak pada penggunaan zona yang meliputi zona pemukiman, zona untuk drainase dan lain sebagainya.
Edaran juga akan disebarkan kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Pasalnya banjir juga terjadi karena saluran air yang tersumbat tumpukan sampah. Selain itu sebulan sekali yakni di Hari Jumat akan digunakan untuk kerja bakti yang melibatkan semua pihak.
“Kita juga akan membuat program untuk membenahi saluran air. Nanti akan dikoordinasikan mana yang merupakan kewenangan provinsi dan mana wewenang kabupaten sehingga benar-benar berjalan baik,”pungkasnya. (Iis)