Wamena, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli menyampaikan ungkapan turut berdukacita atas meninggalnya satu orang prajurit pada kontak tembak di pinggiran kota kabupaten Yahukimo kemarin.
Selain ungkapan duka, Didimus Yahuli juga menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas tertembaknya Komandan Kodim (Dandim) 1715/Yahukimo pada kejadian Rabu kemarin (01/02/2023) sore.
“Saya turut berduka cita ada satu prajurit yang meninggal dunia dan prihatin kepada semua yang terkena tembakan. Kami berdoa supaya yang terkena luka tembak ini memperoleh kesembuhan oleh pertolongan dari Tuhan dan juga pengobatan yang dilakukan tenaga medis dan mereka bisa pulih kembali,” ujar Didimus di Wamena.
Didimus meminta agar masyarakat di Yahukimo tetap tenang dan juga berpesan kepada anggota aparat keamanan untuk selalu berhati – hati. “Ancaman ini sudah semakin serius dan kelompok ini sudah bukan di hutan lagi, tetapi sudah di sekitar kota,” ujarnya.
Sementara itu secara terpisah Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam rilisnya menjelaskan peristiwa penembakan terjadi di Kilomete 4 Jl. Paradiso Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Rabu (1/3/2023) sekitar Pukul 15.30 Wit, saat prajurit Kodim 1715/Yahukimo sedang melakukan patroli rutin.
Akibat penyerangan dan penembakan oleh KST tersebut, mengakibatkan 1 orang prajurit bernama Pratu LW gugur. Sementara 2 orang Prajurit Pratu NS dan Sertu RS mengalami luka tembak .
“Sampai dengan Pukul 16.20 Wit, gerombolan KST (Kelompok Sipil Teroris) masih melakukan penembakan, sehingga terjadi kontak tembak,” ujar Kapendam.
Akibat kontak tembak ini satu korban meninggal dunia atas nama Pratu Lukas Worembai yang mengalami luka tembak pada dada kiri.
Sementara itu empat korban lainnya, Sertu Roby mengalami luka tembak pada paha kanan, Pratu Niko mengalami luka tembak pada pinggang belakang sebelah kanan, Pratu Jakonias terkena luka rekoset pada pinggang belakang sebelah kiri dan Dandim 1715 / Yahukimo Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool terkena tembak pada kaki kiri tembus lutut dan jari tangan kiri.
Saat ini kota Dekai terlihat sepi, aktifitas perekonomian tak ada. Masyarakatpun memilih mengamankan diri dengan berdiam di rumah masing masing.