SENTANI – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, meminta kepada seluruh tokoh masyarakat dan tokoh adat harus menyiapkan dan ikut membantu Panitia Sub PB PON Kabupaten Jayapura dengan cara menampilkan produk kerajinan asli seperti ukiran maupun kuliner.
“Pelaksanaan PON dan Festival Danau Sentani akan digelar bersama, jadi saya meminta kepada seluruh tokoh masyarakat secara bersama-sama menyiapkan dan ikut membantu panitia PON, dengan menunjukkan kerajinan asli seperti ukiran, kuliner, kita harus kuasai disitu agar dari sisi ekonomi kita dapat sesuatu,”
“Karena pelaksanaan iven PON XX dan iven Festival Danau Sentani tahun 2020 nanti akan digelar secara bersamaan, maka itu saya meminta kepada seluruh tokoh masyarakat dan tokoh adat secara bersama-sama menyiapkan dan juga ikut membantu panitia PON, dengan cara menunjukkan kerajinan asli seperti ukiran dan kuliner,” jelas Mathius usai tatap muka dengan para ondoafi.
Mathius menilai, kuliner dan ukiran harus ditampilkan agar ada pemasukan bagi masyaraiat dari sisi ekonomi.
Dimana 22 Ondoafi dan Kepala Kampung yang ikut dalam pertemuan singkat dengan Bupati Jayapura itu berasal dari Kampung Puay, Ayapo, Asei Kecil, Asei Besar, Nendali, Ifar Besar, Ifar Kecil, Hobong, Putali, Atamali, Yobeh, Yahim, Yoboi, Abar, Babrongko, Dondai, Kwadeware, Doyo Baru, Doyo Lama, Sosiri, Yakonde dan Sabron.
Pada kesempatan itu, Bupati Mathius mengatakan, bahwa pelaksanaan iven PON XX Tahun 2020 di Papua itu diyakini berdampak positif bagi masyarakat, karena mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat hingga mempromosikan budaya Papua ke berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.
Sadar akan pentingnya pelaksanaan iven PON XX sebagai sarana yang tepat untuk mempromosikan sejumlah daerah wisata di Kabupaten Jayapura khususnya di Sentani, maka di Tahun 2020 pelaksanaan Festival Danau Sentani akan diselenggarakan secara bersamaan.
Selain itu, Bupati Mathius juga menambahkan, berbagai persiapan dilakukan pemerintah dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan ajang olahraga tingkat Nasional tersebut, antara lain dengan membangun infrastruktur yang megah dan juga sarana-prasarana pendukungnya.
“Kita harus bangga, karena Stadion Papua Bangkit salah satu stadion terbaik di dunia, apalagi letaknya ada di Kabupaten Jayapura. Pembukaan lahan baru untuk bangun jalan baru sedang dikerjakan, setelah terbangun diperkirakan harga tanah pada kawasan sekitar akan mengalami kenaikan kedepannya,” ungkap Mathius.
Dikatakan, sejumlah titik pada kampung- kampung akan kena dampak dari pembangunan jalan penghubung, secara tidak langsung kampung akan mengalami kemajuan dan perlahan akan berubah menjadi kawasan perkotaan, jadi kiranya masyarakat kampung dapat memanfaatkan perubahan yang terjadi dengan tidak lagi menjual tanah.
“Jadi saya mau kasih tahu dia akan berubah suka atau tidak suka, karena itu kalau bisa tanah jangan di jual, setiap pohon sagu yang ditebang pemerintah akan menghitung untuk dibayarkan kepada yang bersangkutan, namun untuk menjaga kelangsungan keberadaan hutan sagu, Pemerintah akan melakukan penanaman kembali,” paparnya Bupati Jayapura dua priode yang juga pencetus kebangkitan masyarakat adat.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Jayapura terus mengakselerasi berbagai persiapan guna mendukung kelancaran pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, salah satunya terus lakukan komunikasi dengan sejumlah tokoh adat.