JAYAPURA — Kantor Redaksi Jujur Bicara (JUBI) di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Papua, mendapat aksi teror dari OTK, berupa lemparan bom molotov, Rabu (16/10/2024) pukul 03.15 WIT.
Tak ada korban jiwa dalam aksi teror tersebut, tapi dilaporkan dua mobil operasional JUBI, yang dipakir ikut terbakar.
Aksi teror ini mendapat reaksi dari Pasangan Calon Gubernur Papua Periode 2024-2029 Nomor Urut 1, Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (BTM-YB).
“Kami ikut merasa prihatin, mengecam dan mengutuk aksi teror bom molotow, yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab di Kantor Redaksi JUBI,” tegas Manajer Kampanye BTM-YB Mukri Hamadi, didampingi
Direktur Jubir BTM-YB Marsel Morim, ketika menyampaikan keterangan pers terkait kebebasan pers di kediaman BTM, Furia, Kotaraja, Kota Jayapura, Rabu (16/10/2024).
Meski demikian, ujar Mukri, BTM-YB terus berupaya mendukung dan mendorong tugas-tugas pers dalam menghadirkan pers yang bebas, independen dan profesional, untuk memberikan nilai dan manfaat bagi pembangunan di Tanah Papua.
Menurut Mukri, BTM-YB sangat mengerti dan memahami terkait dengan tugas utama pers sebagai sarana informasi publik, sebagai sarana edukasi dalam menyajikan informasi dari semua aspek pembangunan dan sebagai sarana sarana aspirasi publik dan masyarakat sipil.
“Tentu dari tiga utama tugas pers itu, BTM-YB selalu bersama-sama dengan pers dalam konteks mengaplikasikan informasi kampanye yang selama ini kami lakukan,” tandas Mukri.
Mukri menuturkan, pihaknya juga mendapat informasi sebelum aksi teror bom molotow di Kantor JUBI bahwa ada sejumlah media online, yang akunnya dihack oknum-oknum tertentu. Setelah itu, beberapa waktu kemudian terjadi aksi teror bom molotow di Kantor Redaksi JUBI.
Mukri menerangkan, JUBI salama ini melakukan kegiatan yang cukup fundamental sebenarnya yakni mendukung kebebasan pers, tapi juga netralitas TNI-Polri dan ASN dalam Pilkada 2024.
Oleh karena itu, tandas Mukri, BTM-YB berharap rekan-rekan pers tetap bekerja sesuai dengan tugasnya menyampaikan informasi, tapi juga berani menyampaikan pesan-pesan, yang diinginkan publik, sehingga kesetaraan informasi tetap berjalan.
“BTM-YB mengharapkan aksi teror bom molotow ini tak terjadi lagi di kemudian hari, yang mengusik kebebasa pers, khususnya di tanah Papua,” pungkas Mukri.