Jayapura – Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pengprov POBSI) Papua tetap memilih Jogyakarta sebagai tempat pemusatan latihan atau training center (TC) terpusat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum POBSI Papua, Agus Fakaubun kepada pers Selasa malam (04/8/2020) disela-sela penutupan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Kepelatihan dan Manfaat Periodisasi Bagi Pembinaan Atlet yang diikuti pelatih dan asisten pelatih tim PON Papua Se-Jawa, Bali dan Sulawesi.
Menurut Agus, fasilitas latihan di Papua belum memadai, sehingga Yogyakarta tetap menjadi tempat latihan bagi atlet biliar Papua.
“Kita tidak bisa kembali ke Papua, karena fasilitas masih kurang, dan di Jogyakarta banyak turnamen, sehingga itu dianggap sangat cocok dalam mengasah mental para atletnya yang akan dipersiapkan pada ajang PON XX,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap KONI Papua bisa mempertimbangkan tempat pemusatan latihan bagi cabor yang belum memiliki fasilitas di Jayapura.
“Kami harapkan TC terpusat biliar tetap di Jogyakarta,. Dan kami juga mengharapkan agar usulan kami diterima, karena fasilitas lengkap, lawan tanding banyak, serta fasilitas di Jogja lengkap dari yang ada di Jayapura,” ungkap Agus.
Disinggung soal target medali, Agus menegaskan bahwa POBSI Papua selalu optimis bisa melewati pencapaian medali pada PON Jawa Barat 2016 lalu.
“Target kami di PON, sesuai dengan yang telah dikatakan oleh Ketua Umum pak Natalis Tabuni bahwa Biliar akan mengupayakan untuk meraih empat medali emas, jika memang tidak memenuhi target, yang pasti tidak dibawah prestasi PON Jawa Barat dengan dua emas,” tandasnya.