Jayapura – Kepala Tim Perumusan Kekda Bank Indonesia Perwakilan Papua, Agni Alam Awirya mengatakan, tantangan kedepan cukup besar berkaitan dengan ketidakstabilan ekonomi global.
Banyak prediksi menyatakan bahwa kondisi ekonomi global sedikit terhambat karena berkaitan dengan kondisi geopolitik yang terjadi di Eropa Timur.
‘’Indonesia mempunyai banyak sumber daya ekonomi, dengan demikian masih ada peluang cukup besar untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut termasuk di Papua,’’ kata Agni dalam acara kajian ekonomi bertajuk Peluang Pengembangan Ekonomi Hijau di Papua, di Hotel Aston Jayapura, Senin (12/12/2022).
Agni mengatakan, Bank Indonesia mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi baru di Papua dengan terus melakukan komunikasi bersama stakeholder agar tidak terus bergantung pada sektor pertambangan yang selama ini dominan pada pertumbuhan ekonomi di Papua.
‘’Dalam upaya ini pula, kami memandang bahwa salah satu sektor yang cukup penting dan relevan terkait ekonomi hijau lantaran Papua memiliki hutan yang merupakan terbesar dibandingkan rata-rata hutan di provinsi lainnya di Indonesia,’’ jelasnya.
‘’Ibaratnya, hutan sebagai pertahanan terakhir jadi ekonomi hijau yang menurut kami sangat penting dikembangkan,’’ sambung Agni.
Berkaitan dengan hal itu, kata Agni, Bank Indonesia melakukan penelitian tentang ekonomi hijau, khususnya masalah kehutanan dan energy terbarukan.
‘’Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan dalam setahun ini bisa menginspirasi dan menberikan masukan bagi upaya pengembangan ekonomi ke depan terutama berkaitan dengan sumber ekonomi baru,’’ ucapnya. (Sari)
