MERAUKE,ARAFURA,- Para guru SD YPK Muli Merauke hingga saat ini tetap berupaya memberikan pendidikan yang maksimal kepada para siswanya meskipun masih menghadapi keterbatasan dalam hal ruangan kelas.
Sekolah saat ini memiliki rombongan belajar yang cukup banyak namun ruang kelasnya sangat terbatas karena hanya 9 ruangan. Untuk jumlah rombongan belajar sendiri ada 11 dan dengan jumlah ruang kelas yang sangat terbatas maka proses belajar mengajar dibagi dalam dua sesi, yakni pagi dan siang hari.
Untuk siang hari para siswa mulai belajar atau datang ke sekolah bertepatan dengan jam istirahat kelas 1 yakni pukul 10.40 WIT, setelah itu barulah kelas 3 bisa masuk.
“Jadi untuk waktu pulang bersamaan dengan kelas yang besar, yakni pukul 13.15 WIT. Hal ini sudah diberlakukan sejak tahun ajaran baru 2019 sampai sekarang memasuki tahun 2020,”jelas Kepala Sekolah SD YPK Muli, Mariana Dinaulik, S.Pd kepada ARAFURA News di SD YPK Muli belum lama ini.
Lebih lanjut Mariana mengemukakan, jumlah siswa yang ada di SD YPK Muli sebanyak 280 orang dan masih bertahan dengan kondisi yang ada. Memang diakui dengan keterbatasan fasilitas dapat menjadi kendala bagi kelancaran proses belajar mengajar namun untuk sementara ini sekolah masih berupaya untuk berjalan dengan prasarana yang ada.
Selain keterbatasan ruangan kelas, kendala lain yang dihadapi adalah terkait dengan fasilitas kantin yang belum memadai. Padahal keberadaan kantin sangat penting karena para siswa dapat membeli jajanan dengan lebih aman tanpa harus keluar dari pekarangan sekolah.
Kendala lainnya adalah halaman sekolah yang sering tergenang air cukup banyak ketika musim hujan sehingga menghambat kelancaran aktifitas siswa dan para guru, khususnya setiap Hari Senin dimana upacara harus dilaksanakan. Namun jika air menggenangi halaman sekolah maka guru maupun siswa tidak dapat melaksanakan upacara. Meskipun halaman sudah dicor namun, tetap saja air tidak dapat meresap sehingga ketika musim hujan maka akan tergenang.