Jakarta – Kantor Staf Presiden meminta calon jamaah haji tidak terpengaruh oleh berbagai opini dan pemberitaan yang dapat menganggu kekhusyukan ibadah haji. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad mengatakan, peredaran informasi yang tidak terverifikasi melalui sosial media seringkali dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di antara jamaah.
Rumadi menyampaikan ini menanggapi beredarnya unggahan soal layanan katering bagi calon jamah haji Indonesia di sosial media beberapa hari terakhir.
“Pemerintah mengimbau agar para jamaah haji tetap fokus dan tidak terganggung oleh informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan,” kata Rumadi, di gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (20/6).
Rumadi memastikan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji dari berbagai aspek, termasuk layanan khusus bagi calon jamaah haji lansia. Terlebih pada tahun ini, dari 221.000 total kuota jamaah haji Indonesia, 30,2 persen atau 66.943 orang merupakan kategori lansia atau berusia 65 tahun ke atas.
“Layanan khusus bagi calon jamaah haji lansia ini mencakup fasilitas dan bantuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka,” terangnya.
Rumadi mengakui, pelayanan ibadah haji tahun ini jauh lebih berat dari tahun lalu. Namun, hal itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk mempertahankan indeks kepuasan jamaah haji. Di mana hasil survey BPS menyebutkan, bahwa indeks kepuasan jamaah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi mencapai 90,45 persen atau masuk kategori sangat memuaskan.
“Mempertahankan skor ini tentu bukan hal mudah. Sebab tahun ini jumlah jamaah lebih banyak, begitu juga jumlah jamaah lansianya. Tapi kami (KSP) yakin kita bisa memberikan layanan lebih baik tahun ini,” pungkas Rumadi.