Jayapura, – Dalam menyikapi situasi yang ada saat ini Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) berharap Dinas Sosial Provinsi Papua, jangan tiba akal tiba musim. Tapi dinas sosial harus pro aktif dalam menangani dampak dari pandemi virus corona atau covid-19 yang saat ini tengah mengancam nyawa masyarakat yang ada di Tanah Papua.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua I DPR Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH sebab hingga hari ini belum ada langkah signifikan yang dilakukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua untuk menangani secara cepat dampak dari pandemi covid-19 khususnya dalam hal pemberian bantuan bahan makanan kepada masyarakat Papua dan juga alat kesehatan (Alkes) ke rumah sakit yang ada di Kota Jayapura maupun di kabupaten.
Sementara langkah yang dilakukan oleh DPR Papua untuk mengantisipasi dampak dari pandemi covid-19 ini, sudah lebih dulu membantu masyarakat Papua juga kepada sejumlah asrama mahasiswa Papua. Bahkan itu sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu.
“Kami minta supaya Dinas Sosial Provinsi Papua, jangan tiba akal tiba musim, itu tidak boleh. Ini musibah besar kalau kemarin di dalam bencana kita kerja luar biasa, tapi hari ini barang yang kita tidak tahu penyakit itu datangnya dari mana. Jadi kami minta Pemprov dalam hal ini dinas sosial harus pro aktif. Mari kita sama-sama duduk bicara, dan saat ini dinas sosial lakukan apa?,” kata Wakil Ketua I DPR Papua kepada Pasific Pos, Kamis (23/04).
Apalagi kata Yunus Wonda, pemberian sembako dari dinas sosial provinsi kepada masyarakat Papua belum nampak sampai hari ini.
“Ini belum nampak, dan memang kami belum lihat mereka turunkan serahkan sembako kepada masyatakat Papua. Saya pikir dana-dana yang ada kalau memang banyak mari kita bantu masyarakat yang terkena dampak covid-19,” ujar Yunus Wonda.
Lanjut dikatakan, seperti yang sering saya sampaikan bahwa mari kita siapkan Sembako buat masyarakat kalau memang kita mau lockdown total selama 2 mimggu agar masyarakat juga tidak kehabisan bahan makanan ketika di rumahkan.
Menurutnya, meskipun hari ini penerbangan dibatasi tapi itu belum tentu menyelesaikan masalah, sebab penyebaran covid-19 ini terus meningkat.
“Virus corona ini dia pelan tapi pasti akan naik terus. Kalau trendnya turun mungkin oke, artinya yang kita lakukan sudah benar, tapi ini kan tidak malah makin naik. Jadi harus evaluasi, ya evaluasinya itu bagaimana kita tutup total untuk 2 minggu,” tekannya.
Untuk itu, kata Yunus Wonda, DPR Papua minta Dinas Sosial Provinsi Papua dan juga Kabupaten harus pro aktif.
“Terutama povinsi harus pro aktif, karena kita ini kan tidak dibatasi dengan batas wilayah provinsi, kalau kabupaten/kota mereka dibatasi dengan batas wilayah, tapi kami provinsi tidak ada batas wilayah,” pungkasnya.
Oleh karena itu tambahnya, kota Jayapura dan Kota Sentani, Kabupaten Jayapura harus lockdown total selama 2 minggu, sebab dua kota ini menjadi sentral dan mobilisasi masyarakat di mulai dari dua kota tersebut.