Jayapura – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua dan Papua Barat, Kresna Aditya Payokwa mengatakan, investasi jangka panjang seperti saham perbankan dan infrastruktur telekomunikasi diminati investor di Papua dan Papua Barat.
Hal itu dikatakan Kresna dalam kegiatan Workshop Wartawan yang digelar di Kantor BEI Papua dan Papua Barat di Kota Jayapura, Selasa (18/2/2020).
Ia juga menyebutkan bahwa rata – rata transaksi bulanan mencapai Rp 60,2 miliar dengan penambahan investor baru sebanyak 2.608 SID (Single Investor Identification). Transaksi saham selama tahun 2019 mencapai Rp 3 triliun.
“Dengan penambahan investor baru, total investor di BEI Papua dan Papua Barat hingga 2019 mencapai 9.819 SID, terbanyak di Papua 7.796 SID, sedangkan 2.023 SID di Papua Barat. Dari total jumlah investor tersebut, yang aktif 24 persen di Papua dan 29 persen di Papua Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, usia investor didominasi kaum millenial berusia 18-25 tahun mencapai 37,5 persen di Papua, sementara di Papua Barat mencapai 37,7 persen dari total investor, dan dari kalangan mahasiswa di Papua, 40,5 persen dan di Papua Barat 35 persen.
Investor di BEI Papua dan Papua Barat, kata Kresna masih didominasi laki – laki , masing – masing 52,8 persen di Papua dan 53 persen di Papua Barat.
Pada kesempatan tersebut, Kresna mengajak masyarakat untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia/BEI untuk menghindari investasi ilegal. “Berinvestasi di Pasar Modal Indonesia dipastikan aman dan nyaman tanpa khawatir hal – hal yang ilegal, karena sarana ini disiapkan oleh Negara,” ucapnya. (Zulkifli)