Jayapura – Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua dan Papua Barat melaksanakan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal untuk 1.000 Guru di Kota Jayapura.
Kegiatan ini merupakan program edukasi secara berkelanjutan, dan menjadi salah satu upaya BEI untuk meningkatkan literasi pasar modal, khususnya kepada para guru di kota Jayapura.
”Kegiatan sosialisasi pasar modal kepada 1.000 guru ini juga sekaligus sebagai bentuk apresasi kami terhadap para guru yang telah berjasa mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa,” ujar Jeffrey Hendrik selaku Direktur Pengembangan BEI di Kota Jayapura, Papua, Rabu (16/11/2022).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, BEI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat, serta PT BRI Danareksa Sekuritas.
Kegiatan perdana dari edukasi ini telah dilaksanakan melalui program Sekolah Pasar Modal untuk Negeri pada Rabu di Aula Walikota Jayapura yang diikuti oleh 432 peserta.
Rencananya, kegiatan edukasi pasar modal ini masih akan terus dilakukan oleh BEI Kantor Perwakilan Papua hingga mencapai target sebanyak minimal 1.000 orang guru.
BEI berharap ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, pertumbuhan jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia yang signifikan membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin gencar melakukan sosialisasi dan edukasi di seluruh daerah di Indonesia.
Sampai dengan 9 November 2022, jumlah investor pasar modal adalah 10.037.005 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.339.673 SID.
Dari jumlah investor pasar modal/saham tersebut, sebanyak 69,24 persen masih terkonsentrasi di pulau Jawa, 16,79 persen di pulau Sumatera, 4,15 persen di pulau Sulawesi, dan sisanya 4,35 persen di bagian Indonesia lainnya.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, BEI melakukan rangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di Jayapura, Papua. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah investor serta mendukung sebaran basis investor dalam negeri agar semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 15-16 November 2022, berupa peresmian tiga Galeri Investasi (GI) BEI serta dua GI Digital BEI sekaligus Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal untuk 1.000 Guru di Kota Jayapura.
GI BEI yang diresmikan pada Selasa (15/11/2022) adalah GI Digital BEI Kampung Yoboi yang bekerjasama dengan PT Phintraco Sekuritas dan dihadiri oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik.
Sedangkan GI BEI yang diresmikan pada Rabu (16/11) adalah GI BEI Program Pascasarjana Universitas Yapis Papua yang bekerjasama dengan PT Phillip Sekuritas Indonesia, GI BEI Universitas Muhammadiyah Papua yang bekerjasama dengan PT Phintraco Sekuritas, GI BEI Sekolah Tinggi Bio Sains Swadiri yang bekerjasama dengan PT Phillip Sekuritas Indonesia dan GI Digital BEI Grand Abe Hotel Jayapura yang bekerjasama dengan PT Phintraco Sekuritas.
Menurut Iman, pihaknya optimis dengan bertambahnya GI BEI di Papua ini dapat membuat kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal dapat semakin meningkat.
”Keberadaan GI BEI dapat memenuhi kebutuhan informasi tentang cara berinvestasi di pasar modal kepada masyarakat sekitarnya, serta menjadikan pasar modal lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Iman.
Dengan adanya peresmian tersebut, maka saat ini telah terdapat 22 GI BEI di Papua dari total 727 GI BEI di seluruh Indonesia. Saat ini, pendirian GI BEI berkonsep 3 in 1 (kerja sama antara BEI, universitas/instansi/profesional dan perusahaan sekuritas).
Melalui pendirian GI BEI diharapkan masyarakat dari berbagai kalangan dapat mengenal pasar modal tidak hanya dari sisi teori saja, namun juga dapat mengetahui praktik secara langsung proses terjadinya transaksi jual beli saham karena terfasilitasi kerja sama dengan perusahaan sekuritas yang ditunjuk menjadi mitra.
Peresmian GI BEI turut dihadiri oleh Penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat M. Ikhsan Hutahean, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Debora Rumbino. (Red)